TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia akan berkomitmen dalam penggunaan energi baru terbarukan dan pengelolaan hutan secara berkesinambungan.
Komitmen ini disampaikan Jokowi saat menghadiri pertemuan kepala negara pada pertemuan tingkat tinggi Conference of Parties 21 (COP21) di Paris, Prancis.
Menurut Jokowi, Indonesia telah memiliki arah kebijakan yang jelas tentang penggunaan energi baru terbarukan. "Target mencapai 23 persen penggunaan EBT pada 2025 dan elektrifikasi pedesaan yang hampir tercapai 100 persen pada 2019," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 2 Desember 2015.
Langkah itu juga merupakan bentuk kepedulian Indonesia terhadap kehidupan manusia. Sebab, saat ini terdapat satu miliar orang yang hidupnya bersinggungan langsung dengan hutan. Selain itu, enam miliar orang lain secara tak langsung hidupnya berkaitan dengan hutan.
Komitmen Indonesia untuk pelestarian hutan dalam pembangunan berkelanjutan itu disampaikan bersama negara-negara lain, antara lain Australia, Brasil, Kanada, Kolumbia, Kongo, Etiopia, Prancis, Gabon, Jerman, Jepang, Liberia, Meksiko, Norwegia, Peru, Inggris, dan Amerika Serikat.
Jokowi juga mengajak negara lain berkontribusi lebih. "Kami mengharapkan kepemimpinan negara maju dalam pengurangan emisi," ucapnya.
Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo menghadiri konferensi tingkat tinggi tentang lingkungan hidup, COP21, di Paris, Prancis, 30 November 2015. Konferensi ini dihadiri 147 kepala negara dan pemimpin dunia yang menyampaikan pandangannya soal perubahan iklim.
FAIZ NASHRILLAH