TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tak ada lagi toleransi yang diberikan kepada Metro Mini, setelah kejadian tabrakan yang melibatkan transportasi tersebut terulang kembali, pagi tadi. "Saya sudah bilang enggak ada toleransi, semua Metro Mini tangkap, habisin aja," ujarnya setelah menghadiri acara Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Madrasah Indonesia (DPW-PGMI) Provinsi DKI Jakarta, di Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Desember 2015.
Ahok, sapaan akrab Basuki, meminta pihak Dinas Perhubungan tegas bertindak agar ada efek jera nantinya. "Terus dia bilang ada oknum minta bebasin, saya bilang enggak usah," kata dia. Menurut dia, pihak yang harus bertanggung jawab dalam kasus kecelakaan tersebut adalah pemilik Metro Mini. "Pemilik diurus polisi, yang bertanggung jawab pemiliknya, itu harus digugat," ucap Ahok lagi.
Pukul 06.10 pagi ini, Metro Mini B-92 rute Ciledug-Grogol bernomor polisi B-7304-AZ menabrak pejalan kaki di Jalan Meruya Ilir. Akibatnya, satu bocah meninggal dan satu orang luka berat.
Berdasarkan keterangan saksi, Metro Mini tersebut datang dari arah Jalan Kembang Kerep menuju Srengseng dengan kecepatan tinggi dan mengambil lajur kiri. Tiba-tiba pengemudi tidak bisa mengendalikan mobilnya, hingga menabrak tiang listrik dan kemudian menabrak korban.
Korban adalah Muntiasi, 53 tahun, mengalami luka berat dan anaknya Azam, 7 tahun, tewas di tempat. Saat kejadian, keduanya sedang menunggu angkutan umum di pinggir jalan. Melihat kejadian tersebut massa di sekitar tempat kejadian mengamuk dan memukuli sopir Metro Mini.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan korban saat ini berada di Rumah Sakit Permata hijau sedangkan sang sopir dibawa ke Rumah Sakit Umum Kecamatan Meruya untuk menjalani perawatan akibat dihakimi massa. "Diduga remnya blong. Kasus ini tengah ditangani oleh Satuan Lalu Lintas Resor Jakarta Barat," ujarnya.
GHOIDA RAHMAH | INGE KLARA SAFITRI