TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 69% konsumen di Indonesia bersedia mengeluarkan biaya lebih untuk membeli hadiah Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2016.
Ini membuat peningkatan belanja konsumen sekitar 44% menjelang akhir 2015 dibandingkan dengan tahun lalu.
Kesimpulan itu merupakan hasil survei yang dilakukan perusahaan layanan internet global, Rakuten Shopping Secrets 2015 terhadap sekitar 500 responden yang berusia 20-60 tahun dan tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Rakuten, Yasunobu Hashimoto, mengungkapkan sebanyak 63% konsumen di Indonesia lebih memilih melakukan belanja secara online dibandingkan dengan belanja melalui retail untuk memberikan hadiah Natal dan Tahun Baru 2016.
Pasalnya, sekitar 62% konsumen merasa lebih nyaman berbelanja melalui online dan dapat membandingkan produk dengan mudah hanya melalui internet.
“Survei kami menemukan secara umum pebelanja di Indonesia lebih memilih melakukan belanja Natal secara online tahun ini karena browsing dan perbandingan produk yang lebih mudah,” tutur Hashimoto di Jakarta, Kamis (17 Desember 2015).
Dikatakan, selain menawarkan banyak kemudahan dan diskon yang menarik, berbelanja secara online juga dapat memberikan memudahkan konsumen dalam memilih barang yang tepat untuk diberikan pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2016.
Hasil Survei
Berdasarkan survei Rakuten, sekitar 17% penerima hadiah, menerima hadiah yang tidak disukainya.
“Hadiah yang tidak disukai penerimanya ini, pada akhirnya akan diberikan kepada orang lain sekitar 37%, disimpan dan dilupakan sekitar 25% dan disumbangkan 21% serta dijual kembali kepada orang lain sekitar 6%,” katanya.
Meningkatnya belanja secara online menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2016 tersebut diprediksi juga mendongkrak nilai transaksi pasar e-commerce di Indonesia, yang menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dapat mencapai nilai transaksi sebesar US$130 miliar pada 2020.
Pada 2013, nilai transaksi untuk pasar e-commerce hanya US$8 miliar dan meningkat pada 2014 sebesar US$12 miliar. Kemudian, pada 2015, diprediksi total transaksi dari belanja e-commerce akan meningkat mencapai US$18 miliar di Indonesia.
Hashimoto mengemukakan, biaya terbesar yang akan digunakan konsumen untuk membeli hadiah Natal dan Tahun Baru 2016 kepada pasangan atau mitranya yaitu sekitar $39.30.
Hashimoto berharap, tren belanja online yang mengalami peningkatan tersebut terus berlanjut setelah Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2016.
“Sekitar 55% dari pebelanja di Indonesia mengatakan bahwa mereka memastikan akan berbelanja satu atau dua minggu sebelum tahun baru dengan 42% lebih memilih untuk melakukannya secara online,” tukasnya.