Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Politikus Golkar Hajar Polisi, Ini Momen Dramatis Itu  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Ilustrasi. (Unay Sunardi)
Ilustrasi. (Unay Sunardi)
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Kasus dugaan penganiayaan terhadap Brigadir Kepala Mulyadi oleh dua anak politikus Partai Golkar, Nasran Mone, berawal saat korban melintas di Jalan Mappanyuki, Minggu, 3 Januari 2015. Anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Selatan dan Barat itu turun dari mobilnya untuk mengurai kemacetan di lorong arah Jalan Dr Sam Ratulangi-Jalan Mappanyuki. Dari arah belakang, ternyata ada mobil Hendra yang terkesan tidak sabaran dan terus membunyikan klakson.

Mulyadi mencoba menenangkan Hendra, tapi tetap saja anak bekas legislator Makassar itu marah-marah. Berselang beberapa saat, saat Mulyadi melanjutkan perjalanan, Hendra masih terus membunyikan klakson mobilnya. Tiba di depan Warkop Dottoro, mobil korban dihentikan. Seketika itu, Hendra bersama Irfan yang berada di warkop langsung melakukan pengeroyokan kepada polisi itu.

BACA: Dua Anaknya Hajar Polisi, Politikus Golkar Minta Maaf

Mulyadi mengaku dipukuli pada bagian kepala, punggung, dan perut. Ia tidak melakukan perlawanan lantaran di sekitar lokasi memang banyak yang mengenal kedua pelaku. Mulyadi lantas melaporkan kejadian itu ke Markas Polsek Mariso. Berselang sehari, setelah melakukan pemeriksaan saksi-saksi, kepolisian menetapkan Irfan sebagai tersangka. Adapun Hendra masih sebatas terduga pelaku.

Sementara itu, Nasran Mone mengatakan pihaknya berharap kepolisian tidak melanjutkan kasus itu lantaran ulah anaknya bukan atas unsur kesengajaan. Ia meminta perkara itu diselesaikan dengan jalur kekeluargaan. Bekas legislator Makassar itu sudah meminta maaf ke Bripka Mulyadi dan institusi kepolisian. Nasran berpendapat, tindak pidana itu bukan murni penganiayaan atau pengeroyokan.

Musababnya, kata Nasran lagi, anaknya sempat berkelahi dengan korban. Ia menolak bila aksi itu disebut pengeroyokan. Adapun aksi penganiayaan yang dilaporkan korban pun terjadi lantaran anaknya khilaf. "Lagi ada masalah anakku sehingga cepat emosi. Saya minta maaf dan berharap kasus itu diselesaikan saja dengan jalan kekeluargaan," ujarnya.

BACA: Anak Politikus Golkar Hajar Polisi, Inilah Janji Kapolda

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Pudji Hartanto Iskandar angkat bicara soal kasus penganiayaan anak buahnya, Bripka Mulyadi, yang diduga dilakukan Irfan dan Hendra, putra politikus Golkar Makassar, Nasran Mone. Pudji menegaskan, siapa pun pelaku maupun korbannya, proses hukum atas tindak pidana harus tetap berjalan.

"Di mata hukum, siapa pun yang melakukan kejahatan harus tetap diproses. Penegakan hukum akan tetap berjalan sesuai dengan mekanisme yang berlaku," kata Pudji saat ditemui seusai Coffee Morning di Markas Kepolisian Sektor Panakkukang, Sulawesi Selatan, Selasa, 5 Januari. Pudji mempercayakan proses hukum atas perkara itu kepada Kepolisian Sektor Mariso.

Disinggung adanya permintaan mediasi dari pihak terlapor, Pudji mengatakan hal itu sah-sah saja. Namun, dia menegaskan, bila perkara yang disangkakan sudah masuk dalam pidana berat, hasil mediasi hanya menjadi bahan pertimbangan di pengadilan untuk meringankan hukuman pelaku. "Silakan saja kalau memang mediasi dimungkinkan," tuturnya.

TRI YARI KURNIAWAN

FPI GERAM STATUS FACEBOOK
FPI Persoalkan 4 Status Facebook, Ini Pembelaan Ahmad Fauzi
FPI Seret Penulis Buku ke Polisi Gara-gara Status Facebook

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

1 hari lalu

Polisi jaga lingkungan mahasiswa katolik Universitas Pamulang selama 24 jam usai ditetapkan empat orang tersangka. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

Sejumlah polisi dar Polsek Cisauk berjaga-jaga 24 jam di sekitar rumah kontrakan mahasiswi Universitas Pamulang korban pengeroyokan.


Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

1 hari lalu

Polisi berjaga di kos-kosan mahasiswa Universitas Pamulang di Kampung Poncol, Tangerang Selatan. Tempo/Muhammad Iqbal
Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

Warga Kampung Poncol, Kelurahan Babakan Kota Tangerang Selatan menyebut mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) di wilayah ini kerap berkumpul.


Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Ibadah Rosario Dinilai Cermin Kegagalan Elemen Negara

3 hari lalu

Warga Setu melakukan mediasi kasus penyerangan mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang berdoa Rosario di Kantor Lurah Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Senin 6 Mei 2024. (MUHAMMAD IQBAL/Tempo)
Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Ibadah Rosario Dinilai Cermin Kegagalan Elemen Negara

Halili menilai, ibadah Rosario Mahasiswa Katolik UNPAM menunjukkan bahwa intoleransi dan kebencian terus menjadi ancaman terhadap kebebasan beragama.


Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

4 hari lalu

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.


Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

4 hari lalu

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.


Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

4 hari lalu

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.


Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

4 hari lalu

Warga Setu melakukan mediasi kasus penyerangan mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang berdoa Rosario di Kantor Lurah Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Senin 6 Mei 2024. (MUHAMMAD IQBAL/Tempo)
Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.


Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

4 hari lalu

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

Ketua RW memberikan penjelasan di balik pengeroyokan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang berdoa rosario.


10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

7 hari lalu

Ilustrasi pengeroyokan. survivalmastery.com
10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.


PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

31 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.