TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia fokus mengkaji kemungkinan perdagangaan bebas dengan Uni Eropa (EU CEPA) tahun ini, mengingat negara tetangga Vietnam telah membuka perdagangan dengan Eropa.
"Vietnam sudah, ekspor tekstil dan Crude Palm Oil (CPO) kita bisa kalah, makanya harus kita kejar," kata Dirjen Industri Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta, Rabu (17 Februari 2016).
Namun, Sigit tak ingin Indonesia mengejar ketertinggalan ini secara membabi buta hingga semua perdagangan dibuka. Sigit mengatakan, Uni Eropa menginginkan 95 persen perdagangan dibuka dengan tarif 0 persen.
Untuk itu, lanjut Sigit, tim kajian sedang memilih jenis barang yang akan dibuka, ditinjau dari segi ketahanannya di dalam negeri dan mempertimbangkan persaingannya.
Sigit menegaskan, jika kesepakatan RI-EU CEPA benar-benar terjadi, maka Indonesia optimistis akan merebut 30 persen investasi EU di ASEAN, di mana saat ini angkanya baru 12 persen.
ANTARA