TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak mempermasalahkan tindakan pendukungnya yang dikenal sebagai "Teman Ahok" itu. Hal ini sebagai tanggapan atas beredarnya kabar bahwa Teman Ahok menyindir Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan lewat situs resmi Temanahok.com.
"Ya, Teman Ahok sudah berjasa, biar saja mereka mau ngomong apa," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat, 26 Februari 2016. Ahok mengimbau wartawan memastikan dulu kabar tersebut. "Itu juga yang ngomong ada sindiran siapa, harus cek dulu. Teman Ahok banyak lho, satu juta orang," ujarnya sambil tersenyum.
Situs Teman Ahok sempat memuat karikatur yang diduga menyindir kedekatan PDIP dengan Ahok menjelang pemilihan kepala daerah DKI 2017. Dalam karikatur itu, terdapat pria berkacamata yang seolah menggambarkan Ahok, seseorang dengan bandana bertuliskan “Relawan”, dan banteng hitam dengan mata merah.
Banteng tersebut digambarkan sedang menghipnotis pria yang diduga Ahok agar menjauh dari wilayah dengan papan penanda bertulis “Independen”. Sementara itu, pria relawan tadi menarik figur Ahok, seperti ingin menyelamatkannya dari hipnotis sang banteng.
Baca: Emil Maju DKI-1, Ahok: Gue Nyaris Kalah Aja
Kedekatan Ahok dengan PDIP tercium sajak lama. Ahok pun sudah menyatakan niatnya meminang Djarot Syaiful Hidayat kembali menjadi wakilnya pada periode berikutnya. "Semangat mereka (Teman Ahok) kan kita harus hargai. Saya harus menghargai Teman Ahok dong, karena mereka sudah berjuang untuk satu juta (KTP)," ucap Ahok.
Soal maju dalam pilkada lewat jalur independen atau partai, Ahok sejak awal sudah menentukan sikapnya. "Saya sudah bilang kepada Teman Ahok, kalau kalian bisa kumpul satu juta KTP, saya ikut kalian (ke jalur independen), dan partai silakan mendukung. Tapi verifikasi juga lolos dulu," ujarnya.
Ahok menuturkan dukungan partai terhadapnya masih harus dipastikan. "Yang PDI Perjuangan juga tanya dulu, saya mau wakilnya Pak Djarot. Sebagian dari mereka mungkin oke, tapi sebagian lain kan belum jawab. Ini masih panjanglah," katanya.
YOHANES PASKALIS