TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah partai kembali memutar otak mencari kandidat yang dianggap mampu bersaing dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan tak ada calon lain selain Ridwan yang elektabilitasnya setara Ahok.
Mau tak mau, kata Arya, partai harus bekerja keras menyatukan suara mereka. "Yusril Ihza dan Sandiaga Uno elektabilitasnya jauh di bawah Ahok," katanya, Senin, 29 Februari 2016. Arya menilai tingkat keterpilihan Sandiaga bisa meningkat jika Ridwan memberi dukungan kepada bos PT Saratoga Investama itu. "Harus di-endorse Kamil menjelang pilkada."
Partai Gerindra yang semula sangat mendukung Ridwan kembali bekerja keras mencari calon kuat pesaing Ahok. Mereka menyeleksi tiga kader internal potensial, yaitu Muhammad Sanusi, Biem Benyamin, dan Sandiaga Uno. Ketua Penjaringan Pilkada Partai Gerindra Syarif mengatakan Uno terlihat paling aktif bergerilya. "Dia bisa 2-3 kali sehari terjun ke masyarakat."
Gerindra memiliki kesempatan mengajukan calon internalnya untuk memenuhi syarat administrasi pendaftaran pilkada. Mereka memiliki 15 kursi di DPRD, sehingga hanya kurang 5 kursi koalisi dengan partai lain. Syarif juga mempertimbangkan Yusril yang mengaku telah bertemu mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.
Langkah Yusril mengambil jalan pintas menemui pimpinan partai dianggap tak mempengaruhi mekanisme penjaringan. "Dia harus ikut survei dan sosialisasi ke konstituen kami," kata Syaif. Lobi Yusril juga tidak berjalan mulus. Partai Bulan Bintang yang dipimpinnya tak memiliki suara di dewan. "Berat, elektabilitas masih 6 persen," kata Arya. Sejumlah partai justru merapat ke kandidat yang berpotensi menang.
Ketua Partai Keadilan Sejahtera Jakarta Syakir mengatakan timnya juga menyiapkan bakal calon dari kader internal meskipun mereka hanya memiliki 11 kursi di DPR Daerah. PKS mengajak partai lain untuk berkoalisi mengajukan calon pesaing Ahok, gubernur inkumben. "Kami ajak Demokrat, PPP, Gerindra, dan mendekati PDI Perjuangan," kata Syakir.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Didi Irawadi mengatakan partainya juga belum memutuskan dukungan kepada calon mana pun. "Majelis Tinggi akan putuskan nanti," katanya. Alih-alih mendukung calon nonpartai, Demokrat akan mengusung kadernya sendiri. "Kalau mampu, kenapa tidak?"
PUTRI ADITYOWATI