TEMPO.CO, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor memastikan pemberlakuan arus lalu lintas kendaraan Sistem Satu Arah (SSA) seputar kawasan Kebun Raya Bogor (KRB) akan dimulai pada 1 April 2016 mendatang. "Untuk tahap awal pemberlakukan SSA tanggal 1 April mendatang baru sebatas uji coba, selama empat hari," kata Sekretaris Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor Endang Suherman, Rabu 2 Maret 2016.
Dia mengatakan, dalam pemberlakuan empat hari one way atau Satu Arah jarum jam di seputaran Kebun Raya Bogor terutama Istana Bogor, setelah itu akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui kelemahan dari SSA, "Empat hari pemberlakuan SSA pada hari Jumat, Sabtu, Minggu dan Senin karena pada hari tersebut bangkitan arus lalu lintasnya sangat tinggi, "kata dia.
Menurut dia, ada 13 trayek angkot yang melintasi jalur seputar Kebun Raya Bogor, sehingga ke13 trayek angkot itu harus ada perubahan jalur, diantaranya angkot trayek 02 jurusan Sukasari-Bubulak, 13, 03, 06,08. Dengan diberlakukanya SSA, semua kendaraan angkot dan pribadi dari arah Stasiun Bogor menuju Pasar Bogor, Sukasari, Terminal Baranangsiang tidak, dari pertigaan SMAN1, tidak boleh berbelok ke kana tau harus berbelok ke kiri,
Jalan Ir Djuanda dapat digunakan dua arah menjadi satu arah jadi kalo mau ke Pasar Anyar, kendaraan harus melintas Jalan Juanda, Jalak Harupat, Pajajaran dan dari Tugu Kujang bisa belok ke kanan melalui Jalan Otista, "SSA ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di pusat Kota, " kata dia.
Menurutnya, untuk mewujudkan sistem satu arah pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai instansi karena mensterilkan beberapa kawasan dari pedagang kaki lima. Sebab, kawasan seperti Dewi Sartika, Kebun Kembang, dan Stasiun Bogor akan menjadi jalur alternatif bagi kendaraan pada saat diberlakukannya sistem satu arah.
"Jalur-jalur alternatif harus bener-bener steril dari PKL, jika tidak berpotensi terjadinya penumpukan kendaraan," kata Endang Suherman.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan ditetapkannya 1 April dalam pemberlakukan SSA merupakan hasil rapat dengam berbagai instansi pada Selasa (1/3/2016) kemarin, dkarena progres program sistem satu arah sudah mencapai 60-70%. "Sisanya yang masih dalam pengerjaan seperti pemasangan rambu-rambu, finishing halte dan relokasi PKL," kata Bima.
Lebih lanjut Bima menjelaskan, uji coba sistem satu arah dilakukan selama 4 hari, mulai 1-4 April 2016 mendatang. Apabila uji coba ini berhasil maka akan terus dilanjutkan. "Kalau misalnya tidak, akan dihentikan sementara dan dievaluasi kembali," ujarnya.
Menurutnya, uji coba sistem satu arah sengaja dilaksanakan tepat pada hari Jumat, agar pada weekend masyarakat bisa menyesuaikan keadaan. "Kalau diberlakukan hari Sabtu-Minggu volume kendaraan di Kota Bogor cukup tinggi, jadi perlu pra kondisi dulu sebelum masuk Sabtu," terangnya.
Kepala Polisi Resor Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Andi Herindra Rahmawan mengatakan Sistem satu arah merupakan kebijakan yang diambil Pemkot Bogor untuk mengatasi kemacetan di Kota Bogor, "Ini lebijakan Kota Bogor untuk mengatatasi kemacetan arus lalin khususnya di sekitar Kebun Raya Bogor,"kata dia
Dalam rapat kordinasi sudah sering dilaksanakan, terakhir kemarin Selasa 1 Maret 2016 di Balikota Bogor dgn dipimpin langsung Walikota Bogor, " dalam pelaksanaan SSA 1 April mendatang, upaya yang dilakukan pihak Polri, menginventarisir ruas jalan yang masuk dalam sistem satu arah termasuk mempersiapkan jalur alternatif, "kata dia.
Bahkan untuk penambahan rambu dan marka jalan termasuk alat pemberi intruksi lalu lintas (traffic light). Peran selanjutnya mensosialiasikan kepada pengguna jalan khususnya di Kota Bogor dan umumnya masy pengguna jalan lainnya. "Sebelumnya, pemberlakuan program tersebut dijadwalkan awal tahun kemarin, namun diundur karena belum matangnya persiapan baik fisik infrastruktur maupun sosialisasi,"kata dia.
M SIDIK PERMANA