TEMPO.CO, Jakarta - Selama beberapa hari publik dihebohkan dengan pemberitaan mengenai ayah kandung aktris Marshanda, Irwan Yusuf, yang terjaring operasi pengemis oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan.
Warga Jalan Bangka berinisial ER, yang mengaku sebagai teman akrab Irwan menyebut bahwa pemberitaan di beberapa media kurang tepat. Salah satunya mengenai kehidupan pernikahan Irwan.
Ia mengatakan, setelah bercerai dengan Rianti Sofyan, ibu kandung Marshanda, Irwan menikah lagi dengan seorang wanita asal Sukabumi bernama Hera. "Cantik sekali orangnya. Rianti saja kalah cantiknya. Dari Hera dia punya anak tiga. Dia cerai sama ibunya Marshanda karena ketemu Hera ini," katanya kepada Tempo, Selasa, 29 Maret 2016.
Setelah menikahi Hera, Irwan tinggal disebuah rumah kontrakan di Jalan Bangka XI. Namun, pernikahan keduanya tidak berjalan mulus. ER mengatakan bahwa istrinya itu terpaksa meninggalkan Irwan yang sudah tidak mampu menafkahi dia, bahkan untuk membayar kontrakan pun ia tidak bisa.
Selain itu, ER juga menepis kabar mengenai Irwan yang bekerja di sebuah bengkel. "Bohong itu. Saya 99 persen yakin dia tidak bekerja di mana-mana. Hidupnya itu gepeng (gembel pengemis)," ujarnya.
Dalam kesehariannya, ER mengatakan bahwa Irwan biasa menghabiskan waktu di pasar dan kuburan di kawasan Jalan Bangka IX. Menurut ER, tidak banyak warga yang mau mengajak Irwan berbicara. Irwan biasanya duduk di kedai makan milik Bu De yang terletak di depan Pasar Baru Bangka. Irwan juga suka menceritakan keluh kesahnya kepada empat orang teman akrabnya, yaitu I, A, Y, dan ER.
Sebenarnya, ER beberapa kali meminta pihak keluarga Irwan untuk mencegahnya balik lagi ke kawasan itu. Namun, setiap kali dibawa keluarganya untuk berobat, Irwan selalu kabur dan hidup melarat di sekitar Jalan Bangka.
(Lihat video Ayahnya Jadi Pengemis, Ini Kata Marshanda, Pengemis Itu Ayah Marshanda?)
Pernah ER membawa Irwan sekali ke mushala, dan memintanya untuk bersih-bersih supaya diperbolehkan tidur di sana. Namun, Irwan menolak dan memilih tidur di kuburan, bajaj, ataupun pasar.
ER mengaku terakhir kali bertemu Irwan sebelum ia ditangkap petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, pada Kamis lalu. ER memberikan uang rima ribu rupiah kepada Irwan karena kasihan. "Saya kasih lima ribu buat beli rokok, habisnya sebagai teman saya kasihan lihat dia seperti itu."
ER telah mendengar kabar bahwa keluarga Irwan sudah menjemputnya dari Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur. Ia pun berharap kehidupan Irwan bisa menjadi lebih baik. "Mudah-mudahan pintu hatinya terbuka. Dia itu kena penyakit hati. Semoga jadi rajin shalat."
FRISKI RIANA