TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub-Direktorat II Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Herry Heryawan membenarkan pembunuhan sadis terhadap Nuri, 30 tahun, memang telah direncanakan Kusmayadi alias Agus bin Dulgani.
"Iya, (sudah berniat membunuh)," kata Herry Heryawan kepada Tempo, Kamis, 21 April 2016.
Herry menjelaskan, Agus, 31 tahun, pembunuh dan pemutilasi Nuri, telah mengungkapkan kepada tim penyidik gabungan tentang motifnya membunuh perempuan yang saat itu sedang hamil tujuh bulan tersebut. Kepada penyidik, Agus mengatakan dia berniat membunuh setelah Nuri berkali-kali mendesak untuk menikahinya dan menemui kedua orang tua Nuri di Malimping, Banten. BACA: Kronologi Cinta Terlarang Berakhir dengan Mutilasi
"Nuri sering marah kepada tersangka karena uangnya kurang dan sering terlambat pulang. Ia juga meminta kejelasan status atas hubungan mereka," ujar Herry.
Entah apa yang dipikirkan oleh Agus saat itu. Pria yang bekerja sebagai kepala rumah makan Padang itu malah bertanya kepada teman-temannya tentang niat dia melakukan pembunuhan. Pada Kamis, 7 April, Herry melanjutkan, Agus bercerita kepada seorang rekannya, Valen, bahwa dia sedang memiliki masalah. "Agus bertanya, ‘membunuh orang berdosa besar atau tidak?’," tutur Herry. BACA: Sadis, Ini yang Dilakukan Agus Sebelum Memutilasi Nuri
Selain Valen, pada Jumat, 8 April, Agus juga bertanya kepada teman kerjanya di rumah makan Gumarang Taruna, Erik. Kepada Erik, Agus menanyakan pengalaman Erik tentang membunuh orang. “Erik mengatakan tidak pernah karena takut, dan pertanyaan kepada Erik tersebut diulangi pada hari berikutnya,” ucap Herry.
Pada Minggu, 10 April, Agus dan Nuri kembali terlibat pertengkaran hebat. Nuri kemudian dibanting dan dipiting selama 30 menit hingga akhirnya korban meregang nyawa. Tak puas, Agus mengambil golok yang berada di bawah televisi kamar kontrakannya dan memutilasi lengan bahu kanan dan kiri Nuri.
BACA JUGA: Kartini dan Dua Adiknya Rajin Blusukan
Ia meminta bantuan rekannya, Erik, untuk membuang potongan tangan Nuri ke tempat sampah yang berada di tempat pembuangan sampah Bugel, Tigaraksa. Esoknya, Agus kembali memotong kaki perempuan yang sudah tak bernyawa itu. Pada Rabu, 13 April, Agus kabur dengan membuang potongan kaki korban ke Sungai Surya Toto, yang terletak sekitar 500 meter dari Pasar Tigaraksa, Tangerang.
Tubuh Nuri ditemukan warga setelah mereka mencium bau busuk dari kontrakan Agus. Mereka melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor Cikupa, Tangerang. Setelah seminggu dalam pencarian, akhirnya kemarin Agus ditangkap tim penyidik gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Tangerang, dan Polsek Cikupa di rumah makan Padang Salero Bundo di Jalan Masrip, Karang Pilang, Surabaya.
Saat ini Agus masih menjalani pemeriksaan intensif. Rencananya, hari ini Agus akan dibawa ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda pada pukul 12.30.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI