TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Ketua Asosiasi Tur dan Agensi Travel Indonesia, Gondo Hartono, mengaku tidak tahu tentang 217 frekuensi untuk rute domestik dan 10 frekuensi untuk rute internasional yang dilayani Lion Air ditunda. Sampai saat ini, Gondo belum menerima pemberitahuan dari Lion Air mengenai penundaan 227 rute penerbangan maskapai itu. "Saya belum tahu," ujar Gondo saat dihubungi Tempo, Jumat, 20 Mei 2016.
Gondo merasa tidak mungkin Lion Air mengajukan penundaan penerbangan sebanyak itu. Menurut dia, 227 rute itu banyak sekali. "Kalau ditunda semua, bisa sangat kacau," ujarnya.
Sampai saat ini, Gondo hanya mengetahui bahwa Kementerian Perhubungan, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, telah membekukan prosedur operasi darat Lion Air. Sanksi ini diberikan setelah 10 Mei 2016 Lion dengan nomor penerbangan JT 161 yang mengangkut 182 penumpang dari Singapura parkir di remote 51 (internasional) salah menurunkan penumpang di Terminal 1 (domestik) saat naik bus dari pesawat ke bandara. "Saya hanya tahu soal ground-handling itu," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, Maryati Karma, mengatakan Lion Air justru mengusulkan penundaan penerbangan selama satu bulan pada 217 frekuensi untuk rute domestik dan 10 frekuensi untuk rute internasional yang disampaikan melalui surat pada 16 Mei 2016. Kementerian Perhubungan menyetujui penundaan sementara dari operasi penerbangan pada rute serta nomor penerbangan PT Lion Air.
EDWIN FAJERIAL