Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rokok Elektrik Jadi Perdebatan Para Ilmuwan, Sehatkah?

image-gnews
Sejumlah produk e-cigarette yang dijula di Henley Vaporium di New York, (18/12). e-cigarette terdapat 90 pilihan rasa uap sehingga akan semakin mempermudah perokok aktif berhenti merokok. REUTERS/Mike Segar
Sejumlah produk e-cigarette yang dijula di Henley Vaporium di New York, (18/12). e-cigarette terdapat 90 pilihan rasa uap sehingga akan semakin mempermudah perokok aktif berhenti merokok. REUTERS/Mike Segar
Iklan

TEMPO.CO, Vienna - Berbeda dengan rokok biasa, nikotin dalam rokok elektronik masuk ke dalam tubuh lewat uap, bukan asap. Prosesnya sama sekali tak melibatkan pembakaran tembakau, sekalipun nikotin yang terdapat dalam rokok diperoleh dari tumbuhan Nicotiana berdaun lebar itu.

Kendati dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman ketimbang rokok biasa, rokok elektronik ternyata masih berpotensi menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Temuan ini menambah bukti baru pada perdebatan soal keamanan dan efisiensi rokok elektronik.

"Hingga sekarang kita tidak tahu apakah produk pengantar nikotin yang belum disetujui, seperti rokok elektronik ini, lebih aman daripada rokok biasa, meski perusahaan rokok elektronik mengklaim alat ini lebih aman," kata Christina Gratziou, anggota tim riset yang juga Ketua Tobacco Control Committee di European Respiratory Society.

Dengan tujuan menginvestigasi efek jangka pendek penggunaan rokok elektronik, Gratziou dan timnya dari University of Athens di Yunani melakukan riset pada tiga kelompok berbeda. Mereka memeriksa pengaruh alat itu pada orang sehat tanpa masalah kesehatan tertentu dan para perokok, baik yang telah mengalami gangguan pada paru-paru maupun yang tidak.

Studi itu melibatkan delapan orang yang tak pernah merokok dan 24 perokok. Di antara anggota kelompok perokok, 11 orang memiliki fungsi paru-paru normal, sedangkan 13 lainnya mengidap penyakit paru obstruktif kronik (COPD) atau asma.

Setiap orang diminta menggunakan rokok elektronik selama 10 menit. Lewat sejumlah tes, termasuk tes spirometri untuk mengukur kapasitas fungsi paru, peneliti mengukur resistensi saluran pernapasan atau hambatan aliran udara ke paru-paru. Semakin besar diameter saluran napas, semakin rendah resistensinya. Demikian pula sebaliknya.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan rokok elektronik menyebabkan kenaikan resistensi saluran pernapasan secara langsung. Efeknya baru berakhir setelah 10 menit. Pada subyek sehat yang tak pernah merokok, terjadi peningkatan resistensi saluran pernapasan yang amat signifikan, dari rata-rata 182 persen menjadi 206 persen.

Pada perokok dengan angka spirometri normal, juga terlihat kenaikan signifikan dari angka rata-rata 176 persen menjadi 220 persen. Sebaliknya, penggunaan sebatang rokok elektronik pada penderita COPD dan asma tidak menunjukkan efek langsung pada resistensi saluran pernapasannya.

"Kenaikan resistensi saluran pernapasan secara langsung pada kelompok studi tersebut mengindikasikan rokok elektronik dapat menyebabkan gangguan langsung setelah Anda menggunakan alat itu," kata Gratziou. "Diperlukan riset lebih dalam untuk memahami apakah gangguan ini punya efek jangka panjang."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian efek kesehatan rokok elektronik memang perlu ditelaah lagi. Apalagi, sebelumnya ada peneliti lain yang menyatakan alat itu tak berbahaya bagi jantung. Hasil kedua studi itu bertolak belakang meski riset ini juga dikerjakan oleh ilmuwan dari Yunani.

"Rokok elektronik bukan kebiasaan yang sehat. Tapi, alat itu adalah alternatif yang lebih aman daripada rokok tembakau," kata Dr Konstantinos Farsalinos dari Onassis Cardiac Surgery Center di Athena. "Bila dibandingkan dengan bahaya asap rokok, data kami menunjukkan rokok elektronik jauh lebih aman dan mengganti tembakau dengan rokok elektronik mungkin bermanfaat bagi kesehatan."

Studi kecil ini dikerjakan oleh Farsalinos dan timnya di Yunani. Mereka membandingkan fungsi jantung 20 perokok muda sebelum dan sesudah mengisap sebatang rokok tembakau dengan fungsi jantung 22 pengguna rokok elektronik sebelum dan setelah memakai e-cigarette selama tujuh menit.

Tim peneliti menemukan disfungsi jantung yang signifikan pada pengisap rokok tembakau, termasuk kenaikan denyut jantung dan tekanan darahnya. Pada pengguna rokok elektronik, hanya tekanan darah yang menunjukkan kenaikan. Itu pun kecil.

Sayangnya, skala penelitian ini begitu kecil. Studi University of Athens hanya melibatkan 32 partisipan, sedangkan studi Onassis 42 orang. Serupa dengan Gratziou, Farsalinos menyatakan perlu studi lebih besar untuk memeriksa efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan alat tersebut.

Bill Godshall, Direktur Eksekutif Pittsburgh's Smokefree Pennsylvania, mengatakan studi Dr Farsalinos sangat penting karena penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada perokok. "Tapi, badan pengawas obat dan makanan Amerika tetap mengklaim bahwa seluruh produk tembakau sama berbahayanya seperti rokok," ujarnya.

SCIENCE DAILY | TOBACCO E-NEWS | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

23 jam lalu

Siswa SD Negeri 3 Sanur menunjukkan botol berisi kumpulan sampah putung rokok saat rangkaian acara Gerakan Bersama Anak Anti Asap Rokok (GEBRAAAK) di kawasan Pantai Mertasari, Denpasar, Bali, Jumat 19 Mei 2023. Kegiatan yang digelar oleh Forum Anak Daerah (FAD) Kota Denpasar tersebut mengusung tema
Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.


10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

6 hari lalu

Ilustrasi suasana musim dingin di Wina, Austria. Unsplah.com/Susanne Hartig
10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

Berikut ini deretan negara dengan tarif pajak penghasilan pribadi tertinggi hingga 50 persen, didominasi oleh negara-negara di Benua Eropa.


Austria - Indonesia Gelar Konser Orkestra di 3 Negara, Rayakan 70 Tahun Persahabatan

8 hari lalu

Duta Besar Austria untuk Indonesia Thomas Loidl, Direktur Eropa I Kementerian Luar Negeri RI Widya Sadnovic, pemain biola asal Austria Julian Walder dan Direktur Jakarta Concert Orchestra (JCO) Avip Priatna di konferensi pers perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Austria, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Mei 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Austria - Indonesia Gelar Konser Orkestra di 3 Negara, Rayakan 70 Tahun Persahabatan

Austria dan Indonesia merayakan 70 tahun hubungan diplomatik dengan menggelar serangkaian konser orkestra di tiga negara.


Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

8 hari lalu

Duta Besar Austria untuk Indonesia Thomas Loidl saat ditemui usai konferensi pers
Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

Dubes Austria untuk Indonesia menyatakan ada banyak ketertarikan dari negaranya untuk berkontribusi di IKN.


Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

10 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.


Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

20 hari lalu

Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menunjukkan alat bukti narkoba berupa sabu, narkotika, dan jenis obatan-obatan terlarang di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.


Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

24 hari lalu

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

26 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

39 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

43 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.