TEMPO.CO, Caracas - Maskapai penerbangan Jerman, Deutsche Lufthansa AG, menghentikan sementara penerbangannya ke Venezuela pekan depan menyusul krisis ekonomi di negara Amerika Selatan itu.
Selain itu, nilai tukar mata uang Venezuela yang tak terkendali terhadap dolar membuat limbung pemasukan Lufthansa. Sehingga maskapai ini butuh waktu bertahun-tahun mengembalikan kerugian yang mencapai miliaran dolar terhadap perubahan nilai mata uang bolivar.
"Kami terpaksa menghentikan sementara layanan kami antara Caracas dan Frankfurt sampai pada 18 Juni. Kami sangat menyesal atas alasan ini," ujar perusahaan itu melalui pernyataan tertulis seperti dilansir Channel News Asia, Minggu, 29 Mei 2016.
Maskapai itu melanjutkan penjelasannya bahwa permintaan penerbangan internasional ke Caracas melorot pada 2015 hingga kuartal pertama 2016.
Meski menderita kerugian besar, Lufthansa memutuskan tidak menutup kantornya di Caracas.
Venezuela mengalami resesi ekonomi yang parah dalam dua tahun terakhir dengan melorotnya harga minyak dunia. Nilai inflasi tertinggi di dunia terjadi di negara anggota organisasi produsen minyak dunia (OPEC).
CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA