Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Lereng Merbabu Dipicu Sesar Aktif  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Matahari terbit dilihat dari dari puncak Sikunir, Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, (13/12). Apabila cuaca cerah, dari puncak Cikurni para pengunjung dapat melihat Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi dan Ungaran. TEMPO/Shinta Maharani
Matahari terbit dilihat dari dari puncak Sikunir, Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, (13/12). Apabila cuaca cerah, dari puncak Cikurni para pengunjung dapat melihat Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi dan Ungaran. TEMPO/Shinta Maharani
Iklan

TEMPO.COBandung - Sesar aktif yang melintasi lereng utara Gunung Merbabu memicu gempa bumi, Senin, 30 Mei 2016. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat lindu berkekuatan 2,5 skala Richter tersebut berasal dari kedalaman 9 kilometer. Sebelumnya, ada yang mengira goyangan tersebut akibat gempa vulkanik dari aktivitas gunung setinggi 3.145 meter dari permukaan laut itu.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa terjadi pukul 05.34 WIB. Guncangan cukup kuat dilaporkan dirasakan di wilayah Desa Jogonayan, Kecamatan Ngablak, Magelang, yang berjarak sekitar 12 kilometer arah barat daya Kota Salatiga.

Episenter hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa pusat gempa bumi terletak di zona sesar aktif yang terdapat di lereng utara Gunung Merbabu.

Meskipun guncangan gempa bumi ini dilaporkan hanya mencapai skala intensitas II MMI (I SIG-BMKG), warga Kopeng dan Ngablak dilaporkan sempat panik. Ini disebabkan oleh kekhawatiran warga yang selalu mengaitkan setiap aktivitas gempa bumi di lereng gunung sebagai aktivitas gunung api. "Beberapa pertanyaan sempat dilontarkan warga, apakah guncangan yang terjadi merupakan gempa vulkanik atau gempa tektonik," katanya, Senin, 30 Mei 2016.

Gempa yang mengguncang kawasan lereng utara Merbabu, menurut analisis BMKG, bukanlah gempa vulkanik. Hal itu tampak dari anatomi gelombang gempa yang tercatat oleh sensor gempa bumi di Jepara, Semarang, Sleman, dan Gunungkidul.

Semua catatan menunjukkan gempa yang terjadi merupakan gempa tektonik akibat aktivitas sesar aktif. Dalam catatan seismogram, tampak jelas adanya selisih antara gelombang P dan S yang singkat, sekitar 8 detik, yang menunjukkan aktivitas gempa tektonik berkedalaman dangkal.

Berdasarkan peta geologi, di kawasan lereng utara Gunung Merbabu memang terdapat sebaran struktur sesar. Pola penyesaran yang ada kebanyakan berarah utara-selatan, dan di antaranya memotong Gunung Telomoyo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keberadaan sistem sesar di lereng gunung umumnya terbentuk akibat adanya fenomena gravity tectonics. Hal ini terjadi ketika massa batuan dan material erupsi dalam skala besar yang terjadi pada masa lalu menumpuk sebagai beban massa, sehingga terbentuklah struktur geologi berupa lipatan dan sesar dengan gaya internal yang dipicu oleh gravitasi Bumi.

Walau berkekuatan kecil, guncangan bisa dirasakan cukup kuat karena di samping kedalaman hiposenternya yang dangkal, guncangan dipicu oleh fenomena efek tanah setempat (local site effect).

Efek kondisi tanah setempat memang dapat menyebabkan terjadinya perbesaran getaran gempa bumi. Hal ini sangat mungkin terjadi, mengingat kawasan Kopeng-Ngablak didominasi lapisan tanah gembur dan berpasir, serta batuan di bawahnya tersusun oleh lapisan tuffa (abu gunung api) yang memiliki kepadatan bervariasi.

Faktor lain adalah fenomena efek topografi, mengingat daerah ini sebagian besar berupa perbukitan dengan kemiringan cukup terjal. Efek topografi terjadi berkaitan dengan meningkatnya percepatan getaran tanah akibat kondisi medan yang berbukit-bukit. "Selama ini tidak ada hubungan antara aktivitas sesar aktif dan aktivitas Merbabu," ujar Daryono.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

15 jam lalu

Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)
BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan beberapa sesar atau patahan di sekitar Ibu Kota Nusantara tampak masih aktif.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

18 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

20 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor menembuh cuaca hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya, Selasa 30 Januari 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino Southern Oscillation (ENSO) akan melemah dan berangsur ke kondisi netral pada tahun ini. TEMPO/Subekti.
BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

1 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

1 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

1 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

1 hari lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

1 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

1 hari lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.