TEMPO.CO, Semarang - Proses pencarian korban bencana longsor di Kabupaten Purworejo secara resmi dihentikan sejak Jumat, 24 Juni 2016, pukul 15.09 WIB. Tim SAR gabungan sudah tujuh hari melakukan pencarian korban, terutama di Dusun Caok, Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, dan Desa Donorati, Kecamatan Purworejo.
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menyatakan belum semua korban yang hilang bisa ditemukan. “Tiga orang dinyatakan masih hilang, yaitu satu orang di Dusun Caok dan dua orang di Desa Donorati,” kata Sutopo dalam siaran pers, Jumat malam, 24 Juni 2016.
Sutopo menambahkan, total korban meninggal dalam musibah ini 43 orang. Rinciannya, 39 meninggal karena longsor dan empat orang meninggal karena banjir di Kabupaten Purworejo. Korban meninggal akibat longsor yang terbanyak ada di Desa Karangrejo, yakni 15 orang. Adapun korban yang belum ditemukan berada di Karangrejo dan Donorati.
Pencarian korban longsor di Kebumen juga dihentikan pada waktu yang sama dengan di Purworejo. Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang Agus Haryono menyatakan tim gabungan sudah berjibaku mencari para korban di tiga desa selama tujuh hari. "Penutupan proses evakuasi sudah berdasar pertimbangan dari berbagai aspek, salah satunya kemungkinan kecil korban selamat," ujar Agus. Jika korban ditemukan, biasanya kondisi jenazahnya sudah rusak, sehingga membahayakan kesehatan tim evakuasi.
Sebelum mengambil keputusan menghentikan pencarian korban, beberapa pihak sudah menggelar rapat, yakni bupati, muspida, camat, lurah, tokoh masyarakat, dan ahli waris. Pihak keluarga korban mengikhlaskan korban yang masih hilang.
Meski pencarian korban dihentikan, masa tanggap darurat bencana di Purworejo masih berlangsung, yakni sejak 19 Juni lalu hingga 18 Juli mendatang. Sebab, saat ini masih ada pengungsi sebanyak 353 orang: 143 orang di Desa Wironatan dan 210 orang di Desa Jelok.
Selain itu, 143 rumah rusak, meliputi 63 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, dan 42 rumah rusak ringan. Sutopo menyatakan kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir dan longsor di Kabupaten Purworejo diperkirakan menelan kerugian hingga Rp 15,73 miliar.
Adapun di Banjarnegara, longsor mengakibatkan enam orang tewas. Semua korban telah ditemukan. Sedangkan di Kebumen, terdapat lima orang tewas akibat banjir dan longsor dan tiga orang hilang tertimbun longsor. Sedangkan di Rembang, Sukoharjo, dan Banyumas masing-masing satu orang tewas akibat banjir.
Korban akibat banjir dan longsor di Provinsi Jawa Tengah pada Juni ini terdiri atas 59 orang meninggal dunia, 4 orang hilang, dan 22 orang luka-luka.
ROFIUDDIN