TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar tahun 400 SM, Hippocrates dikenal sebagai bapak kedokteran modern dan ia akan meresepkan cuka sari apel untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Banyak manfaat yang bisa didapat dari cuka sari apel, dari menurunkan berat badan sampai menaikkan kadar insulin dalam tubuh.
Satu tetes cuka apel bisa memberi banyak perubahan. Pengobatan tradisional kuno ini dibuat dengan cara memeras cairan dari apel yang dilumat, lalu difermentasi, kemudian ditambahkan sejenis bakteri atau ragi yang akan mengubah gula menjadi alkohol dan menghasilkan rasa asam.
Cuka sari apel paling banyak ditemukan di dapur sebagai campuran makanan atau pelengkap salad, saus, atau untuk mengawetkan makanan. Namun manfaat pengobatannya mungkin harus diberi perhatian lebih besar.
Dalam sebuah riset yang dimuat di jurnal Infection Control and Hospital Epidemiology, manfaat cuka sari apel didapat dari antibakteri, antijamur, antiseptik, dan antivirus yang terkandung di dalamnya.
Pengobatan yang bisa dilakukan dengan cuka ini adalah:
*Alergi
*Jerawat
*Nyeri persendian
*Sakit tenggorokan
*Infeksi sinus
*Infeksi telinga
*Ruam-ruam
*Masalah pencernaan
*Kolesterol tinggi
*Diabetes
*Kelebihan berat badan
*Kulit kering
*Rambut kering
*Kanker
Cara nikmat untuk mendapatkan manfaat cuka sari apel adalah dengan mencampurkannya ke dalam minuman yang baik buat detoks. Caranya, tambahkan cuka apel pada campuran air lemon yang kaya vitamin C dan kayu manis yang penuh antioksidan.
Cuka apel juga bisa dimasukkan ke dalam botol semprot. Semprotkan pada rambut untuk membuatnya lebih sehat dan pada wajah untuk mengatasi jerawat karena cuka apel bisa mengurangi minyak pada wajah tanpa membuat kering.
ORGANICAUTHORITY | PIPIT