Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Ini Curiga Anaknya Susah Bicara karena Vaksin Palsu  

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Orang tua pasien Rumah Sakit Harapan Bunda mengisi formulir data anak yang diduga penerima vaksin palsu, Jakarta, 15 Juli 2016. Tempo/Idke Dibramanty
Orang tua pasien Rumah Sakit Harapan Bunda mengisi formulir data anak yang diduga penerima vaksin palsu, Jakarta, 15 Juli 2016. Tempo/Idke Dibramanty
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu orang tua pasien Rumah Sakit Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur, menduga anaknya telah menjadi korban vaksin palsu sehingga saat ini tumbuh kembang anaknya terganggu. Ridsa, orang tua itu, mengungkapkan anaknya sakit diare dan panas setelah menjalani vaksin di rumah sakit tersebut pada akhir 2015. "Setelah periksa darah katanya banyak bakteri," katanya, Jumat, 15 Juli 2016.

Saat itu, Ridsa mengobatkan anaknya di Rumah Sakit Sentra Medika. Namun kondisi kesehatan anaknya terus mengalami gangguan hingga tidak bisa bicara meski saat ini usianya sudah mencapai dua tahun. "Sejak itu anak saya gak bisa bicara," ujar ibu muda itu.

Padahal, menurut Ridsa, anaknya pintar mengoceh ketika masih bayi. Ridsa baru sadar dan menduga anaknya mendapat vaksin palsu setelah marak sejumlah rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu.

Orang tua lain juga mengeluhkan adanya gangguan kesehatan pada anak mereka setelah diberi vaksin di Rumah Sakit Harapan Bunda. Intan Nugraha, 26 tahun, mengatakan kesehatan anaknya menurun sejak diberi vaksin pada April 2016. "Anak saya antibodinya jadi menurun," katanya. "Sudah tiga kali bolak-balik masuk UGD sejak April."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Intan menduga anaknya juga mendapat vaksin palsu. Intan berkisah bahwa anaknya saat itu diantar oleh orang tua Intan untuk vaksinasi. Setelah disuntik, barulah suster rumah sakit memberi tahu bahwa pembayaran dilakukan dengan struk pribadi. Suster itu kemudian memberi struk dengan cap pribadi dokter.

Orang tua Intan lantas diminta membayar Rp 1.750.000 untuk satu vaksin. Namun di struk hanya ditulis Rp 750 ribu. "Suster bilang satu jutanya akan dibayarkan langsung ke kasir," ujar Intan. Kala itu Intan dan keluarga tidak curiga karena mereka berpikir harga yang mahal akan diiringi dengan jaminan kualitas.

IDKE DIBRAMANTY YOUSHA | AS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Buntut Keributan Dua Pengendara Motor di Pasar Minggu, Pengunjung Warung Dibacok

6 Juni 2021

Ilustrasi perkelahian. Shutterstok
Buntut Keributan Dua Pengendara Motor di Pasar Minggu, Pengunjung Warung Dibacok

Keributan di Pasar Minggu itu dipicu adu jotos dua pengendara motor.


RSUD Pasar Rebo Keluhkan Klaim Covid-19 Belum Cair, DPRD DKI: Mengganggu Kinerja

25 Mei 2021

RSUD Pasar Rebo. halodoc.com
RSUD Pasar Rebo Keluhkan Klaim Covid-19 Belum Cair, DPRD DKI: Mengganggu Kinerja

Sebanyak 56,93 persen atau Rp 34,45 miliar dari total tagihan klaim Covid-19 RSUD Pasar Rebo ke Kemenkes tak bisa dicairkan karena masalah dispute.


Klaim Covid-19 dari Kemenkes Cair 8,38 Persen, Ini Kata Dirut RSUD Pasar Rebo

25 Mei 2021

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Klaim Covid-19 dari Kemenkes Cair 8,38 Persen, Ini Kata Dirut RSUD Pasar Rebo

RSUD Pasar Rebo mengajukan klaim pelayanan Covid-19 kepada Kemenkes sebesar Rp 60,51 miliar.


Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

30 Januari 2018

Zaskia Mecca bersama anak-anaknya. Instagram
Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

Pemain film Zaskia Adya Mecca mengaku anak ketiganya juga menjadi korban vaksin palsu.


Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

12 Desember 2017

BPOM menghadirkan aplikasi bertajuk Public Warning Obat Tradisional
Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

Desember 2016 hingga November 2017, BPOM menemukan 39 obat tradisional dengan bahan kimia obat. Versi BPOM, 28 dari 39 produk tidak memiliki izin edar


Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

16 November 2017

Terdakwa produsen vaksin palsu pasangan suami dan istri, Hidayat Taufiqurahman (kiri) dan Rita Agustina (tengah) menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Bekasi, 11 November 2016. ANTARA/Risky Andrianto
Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

Pengadilan juga merampas harta senilai Rp 1,2 miliar milik kedua produsen vaksin palsu, berupa rumah, tanah, dan kendaraan bermotor.


Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

25 Oktober 2017

Pasangan suami istri yang merupakan produsen vaksin palsu, Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina. facebook.com
Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

Jaksa meyakini aset tanah dan bangunan milik kedua terdakwa dihasilkan dari bisnis vaksin palsu.


Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

18 Oktober 2017

Terdakwa produsen vaksin palsu pasangan suami dan istri, Hidayat Taufiqurahman (kiri) dan Rita Agustina (tengah) menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Bekasi, 11 November 2016. ANTARA/Risky Andrianto
Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

Suami-istri produsen vaksin palsu, Hidayat dan Rita, dituntut penjara enam tahun dan diminta mengembalikan aset bernilai miliaran rupiah.


Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

18 Oktober 2017

Ilustrasi vaksin. shutterstock.com
Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

Penggugat kecewa sidang perdana kasus vaksin palsu ditunda tiga pekan lamanya.


Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

18 Oktober 2017

Puluhan orang tua korban vaksi palsu bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, menggelar aksi damai, di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, 20 Juli 2016. Dalam aksi damai ini mereka mendesak pihak RS. Harapan Bunda bertanggung jawab atas penyebaran, pembiaran dan pemberian vaksin palsu terhadap anak-anak yang menjadi korban dan menuntut segera melakukan vaksinasi ulang. TEMPO/Imam Sukamto
Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

Setahun berlalu, sidang perdana kasus vaksin palsu dengan sederet tergugat digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Jakarta, hari ini.