TEMPO.CO, Jakarta - Putaar Film dan Brajamusti Film baru saja merilis film berjudul D.P.O (Detachment Police Operation). Film laga ini dibintangi Gatot Brajamusti yang berperan sebagai Kapten Sadikin, polisi yang membekuk bandar narkoba yang selama ini menjadi buronan polisi.
Uniknya, sutradara D.P.O, L.M. Belgant, mengaku enggan bekerja sama kembali dengan mantan ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) tersebut. "Ini film pertama dan terakhir dengan Aa Gatot," ujarnya pada konferensi pers dan pemutaran perdana film D.P.O di XXI Epicentrum Walk, Jakarta, Kamis, 15 September 2016.
Baca Juga:
Sebagai sutradara, ia menilai bahwa Gatot kurang disiplin. Hal ini menyebabkan jadwal syuting menjadi kacau. Tak hanya itu, Belgant juga mengatakan saat proses syuting berlangsung, Gatot sulit untuk diarahkan.
"Gatot keras, susah diarahkan. Bahkan pas adegan action enggak mau pakai stunt," ujar Belgant. "Saya ini tegas. Wajar kalau di lapangan saya ini emosi karena bagi saya yang terpenting jaga keselamatan," kata dia.
Tak hanya dituntut untuk bisa bela diri, para pemain juga dituntut untuk bisa menggunakan senjata api. Namun, Belgant memastikan bahwa semua senjata yang dipakai selama syuting adalah senjata palsu meskipun sebelumnya para pemain telah dilatih menggunakan senjata asli.
"Aa Gatot ngomong ada senjata tapi di lapangan. Setelah syuting dia pamerin cara pakainya," lanjut Belgant. Meski demikian, ia mengaku masih bisa berpikir positif.
Belgant mengaku tak nyaman bekerja sama dengan Gatot. "Banyak kendala. Makanya, habis ini bye. Kalaupun ada sekuel saya enggak mau dia lagi yang main atau kalau harus Gatot, ya enggak saya sutradaranya," kata dia.
Pada konferensi pers tersebut, Belgant hadir bersama para pendukung film lainnya, seperti Dhoni Ramadhan sebagai produser, Rusli Rinchen sebagai penulis skenario, serta Torro Margens, salah satu pemeran dalam D.P.O.
Sementara itu, produser dan pemeran utama Gatot Brajamusti tak hadir lantaran masih ditahan di Polres Mataram terkait penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
DINI TEJA