TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengatakan, PKS dan Gerindra sampai Kamis pagi, 22 September 2016, tetap sepakat mengusung pasangan Sandiaga Uno - Mardani untuk Pilkada DKI 2017."Sampai semalam di Kertanegara tetap ya, Sandiaga-Mardani. Sampai tadi pagi, tetap juga," kata Mardani saat dihubungi, Kamis, 22 September 2016.
Pengusungan namanya kian santer saat Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan pasangan tersebut telah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPP) PKS kepada Pengurus Wilayah PKS DKI Jakarta dan seluruh kadernya di kantor DPP PKS beberapa waktu lalu.
Semalam, pertemuan dua kubu partai penentang Gubernur Basuki Tjahaja Purnama digelar terpisah. Satu kelompok yang dimotori Partai Demokrat berkumpul di kediaman mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor. Kelompok lainnya di rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan.
Pertemuan yang digelar di rumah Prabowo, Mardani mengatakan kedua partai masih sepakat mengusung nama Sandiaga-Mardani. Namun, kata Mardani, pihaknya masih terus membangun komunikasi dengan semua partai, terutama dengan partai yang tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan. Padahal, menurut Mardani jika jumlah kursi Partai Gerindra dan PKS bersatu, maka sudah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon. Partai Gerindra memiliki 15 kursi, sementara PKS sebanyak 11 kursi.
"Gerindra sebetulnya sudah firm 26 kursi untuk mendaftarkan pasangan calon. Tetapi kami tidak ingin memikirkan kepentingan dua partai saja. Dan kami selalu mambangun komunikasi dengan empat partai yang lain, kata Mardani. Empat partai lain yang dimaksud adalah Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Pagi tadi, Sandiaga Uno mengklaim telah bersepakat dengan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan untuk memajukan Jakarta. Sempat bertemu, Sandi menuturkan, pertemuannya dengan Anies menghasilkan beberapa pandangan yang searah dan sama. Menanggapi pertemuan itu Mardani tidak mau ambil pusing. Ia tidak mempermasalahkan siapapun calon yang akan diusung oleh Koalisi Kekeluargaan, termasuk harus menyingkirkan namanya jadi kandidat.
"Pak Sandi punya hak komunikasi dengan Pak Anies. Komunikasi sedang berjalan. Kalau koalisi sudah memutuskan ya bagus, monggo. Malah bagus kan? Jadi bersatu semuanya," kata Mardani.
Menurut Mardani, PKS sejak awal di koalisi terus berkomunikasi dan akan menerima keputusan apapun asalkan alasannya masuk akal. Bahkan, kata Mardani, sejak awal partainya tidak mementingkan calon, melainkan fokus untuk menemukan dengan pasangan yang memiliki integritas dan elektabilitas yang tinggi.
"Baik Anies, Yusril, atau figur lain insya Allah akan diterima oleh umat. Kami ini prajurit partai, kalau partai memustuskan maju ya maju, tidak ada kata mundur. Kecuali ditarik dari pencalonan. Prajurit tidak boleh beraksi di luar dari instruksi," tutur dia.
LARISSA HUDA