TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) kembali menaikkan status aktivitas Gunung Bromo dari waspada menjadi siaga, Senin pagi, 26 September 2016. Otoritas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru belum memutuskan untuk menutup akses ke lautan pasir Bromo.
Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Wilayah I, Fariana mengatakan status Gunung Bromo naik siaga terhitung sejak pukul 06.00 WIB, Senin ini. "Kami belum ambil keputusan tutup laut pasir Gunung Bromo, masih dipantau," kata Fariana melalui pesan WhatsApp kepada Tempo, Senin siang ini.
Dia mengatakan baru Selasa besok diputuskan untuk menutup akses ke lautan pasir Bromo atau tidak. "Setelah cek lapangan bersama BPBD dan PVMBG," ujar Fariana.
Baca juga:
Cuaca Ekstrem, Bekasi Dilanda Hujan Es
Besok Pimpinan Kadin Ikut Tax Amnesty, Ada Sandiaga Uno
Secara visual, cuaca di Bromo cerah hingga mendung. Angin berhembus tenang hingga sedang dengan suhu usara 10 hingga 18 derajat celcius. Gunung Bromo tampak jelas dan terkadang berkabut. Asap kawah teramati putih tipis hingga tebal dan tekanannya lemah hingga sedang. Ketinggian asap berkisar 50 hingga 600 meter dari puncak kawah ke arah Barat dan Timur. Tercium bau belerang ringan.
Secara kegempaan, tremor dengan amplitudo maksimum 0,5 hingga 22 milimeter dan dominan 4 milimeter. Dalam status siaga Bromo saat ini, PVMBG tidak merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung memasuki kawasan dalam radius 2,5 km dari kawah aktif.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko membenarkan ihwal peningkatan aktivitas Bromo ini. "Aktivitasnya naik sejak Senin pagi tadi," kata Dwijoko dihubungi Tempo. Kendati demikian, warga masih menganggap hal tersebut sudah biasa terjadi pada Bromo. "Warga masih tetap tenang dan beraktifitas seperti biasa."
BPBD Kabupaten Probolinggo akan terus berkoordinasi dengan PVMBG dalam memantau status siaga Bromo.
DAVID PRIYASIDHARTA