TEMPO.CO, Dasmaskus - Seorang anggota penyelamat Suriah meneteskan air mata setelah berhasil menyelamatkan seorang bayi perempuan dari celah reruntuhan bangunan akibat serangan udara di Idlib, Suriah, baru-baru ini. Detik-detik mengharukan yang berlangsung dramatis itu telah menyentuh perasaan banyak orang.
Sebuah rekaman video selama 48 detik memperlihatkan bagaimana anggota relawan White Helmets, Abu Kifah, berlari ke arah ambulans sambil memeluk erat bayi berusia 30 hari yang berhasil ia selamatkan. Dia membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk menggali dan mencapai tubuh bayi yang tertimbun reruntuhan puing bangunan.
Setelah naik ambulans, Abu Kifah, terus memeluk bayi itu yang diselimuti debu dan darah di bagian kepala. Dia tidak henti-henti meneteskan air mata sambil mengekspresikan rasa bersyukur anak tersebut masih bernyawa. "Dengan bantuan Allah, kita mampu untuk menyelamatkan bayi perempuan ini," kata Kifah, seperti yang dilansir Telegraph pada Sabtu, 1 Oktober 2016.
Sedangkan dari tempat terpisah, tepatnya di Inggris, pembawa berita BBC, Kate Silverton, 46 tahun, juga tak kuasa menahan air mata saat membacakan berita tentang penyelamatan bayi tersebut. Perempuan dua anak itu terisak-isak saat membacakan kisah penyelamatan oleh Kifah.
Bayi tersebut dan keluarganya berada di antara ribuan penduduk yang selamat di Idlib, sekitar 64 kilometer sebelah barat daya Aleppo. Tempat tinggal mereka digempur serangan udara yang diduga dilakukan jet Rusia, pendukung setiap rezim Suriah.
Akibat serangan udara itu sedikitnya sebelas orang tewas, termasuk tujuh anak. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mencatat, dalam pertempuran selama satu pekan sebanyak 388 orang tewas, termasuk 106 anak-anak.
TELEGRAPH | MIRROR | YON DEMA
Baja juga:
Geger Videotron Mesum, Djarot: Kenapa Muncul Hari Jumat?
Pangdam Brawijaya: Oknum TNI-Polri Tameng Dimas Kanjeng