TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan tidak akan merestui IKEA Indonesia dan PT Ace Hardware Tbk. melakukan ekspansi sepanjang kedua peretail tak memenuhi aturan penyediaan lahan seluas 80 persen bagi produk lokal. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya telah didatangi IKEA Indonesia bersama Menteri Perdagangan Swedia.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya meminta kelonggaran untuk kembali membuka gerai kendati belum memenuhi aturan penyediaan lahan sebanyak 80 persen bagi pemasaran produk lokal. “Saya bilang di depan Menterinya juga, Anda sudah diberi kelonggaran selama dua tahun dan masih minta tambah satu lagi? Saya tidak melarang Anda masuk, tapi sekarang saya mau bantu UMKM juga,” kata Enggar, Jumat, 7 Oktober 2016.
Enggar menuturkan pihaknya telah memberi kelonggaran selama dua tahun bagi peritel besar itu termasuk Ikea Indonesia. Bentuk kelonggaran itu, Ikea Indonesia tak di wajibkan memenuhi aturan ketersediaan lahan bagi produk lokal.
Namun, Enggar menilai pemerintah telah memberikan masa pengecualian yang cukup longgar bagi entitas di bawah PT Hero Supermarket Tbk. itu. Selain Ikea Indonesia, Enggar yang menjadi Menteri Perdagangan sejak akhir Juli 2016 tersebut juga memperingatkan Ace Hardware Indonesia.
Enggar menilai hanya sedikit ruang yang diberikan perusahaan milik Kawan Lama Group itu bagi produk lokal. “Saya juga sudah bilang ke asosiasi ritel untuk ingatkan Ace Hardware. Kami tidak melarang asing masuk, tetapi kehadiran asing itu seharusnya memberikan nilai tambah bagi UMKM,” tuturnya.
Adapun soal komposisi pemasaran barang lokal telah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 70/M-DAG/PER/12/ 2013 tentang pedoman penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan toko modern. Dalam beleid itu, pemerintah mewajibkan pusat perbelanjaan menyiapkan 80 persen lahannya untuk memasarkan produk dalam negeri.
Dalam jangka pendek, beleid itu diharapkan mampu membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk lokal terutama hasil produksi kalangan UMKM. Kemudian, dengan pembukaan akses pasar itu, peluang UMKM untuk berkembang dibidik makin besar. Lalu, dalam jangka panjang, produk lokal tersebut ditargetkan mampu bersaing hingga ke pasar global.
Enggar juga memastikan, jika dua peretail ini berniat membuka keran bagi pemasaran UMKM, pihaknya bakal menyediakan barang untuk dijajakan. Dalam catatan Bisnis, Ikea Indonesia masih memroses eksekusi ekspansi toko keduanya.
General Manager Ikea Indonesia, Mark Magee, mengatakan, pihaknya masih terus mencari lokasi yang tepat untuk toko kedua di Indonesia. Namun, tidak disebutkan daerah mana saja. “Kemungkinan toko baru tidak akan terwujud pada 2017. Setelah menemukan lokasinya, kami punya waktu dua tahun untuk proses pembangunan,” tuturnya.
Selain itu, dengan hadirnya Ikea di Indonesia memungkinkan produk lokal masuk ke jaringan perdagangan Ikea global. Country Government Relation Manager Ikea Indonesia Tony Mampuk mengungkapkan selain Indonesia, negara Asia lain yang sudah menjadi pemasok tetap perusahaan tersebut di antaranya Cina, India, Vietnam, dan Thailand. Tony menjelaskan porsi produk yang dikirim dari tiap negara pemasok cukup merata, yakni tidak ada yang di atas 30 persen.
Sayangnya, porsi Indonesia saat ini disebut masih di bawah 10 persen. Produk yang diekspor oleh Indonesia antara lain soft toys atau boneka, produk dari serat alam dan rotan, serta tekstil.
Di sisi lain, Ace Hardware pernah menyebut bakal menambah porsi produk lokal dalam pemasarannya. Menurut Corporate Marketing Director Kawan Lama, Nana Puspa Dewi, baru sekitar 20 persen produk yang dijual di Ace Hardware dan Informa yang berasal dari dalam negeri. Sisanya, 80 persen produknya berupa produk impor.
“Kami rutin menyeleksi terus. Komitmen kami kan kepada kualitas dan kecocokan terhadap barang yang kami cari,” ujar Nana. Sementara, pada tahun ini, Ace Hardware berniat menambah 8-10 gerai. Per semester I/2016, perseroan tercatat telah menambah 4 gerai.