TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan Abu Sayyaf memperoleh setidaknya US$ 7,3 juta atau sekitar Rp 95,1 miliar dari uang tebusan dalam enam bulan pertama tahun ini. Ini merupakan hasil penculikan warga asing, termasuk dari Malaysia, Indonesia, dan Eropa.
Washington Post, yang mengutip laporan AP terkait dengan evaluasi tentara dan polisi Filipina, menyatakan sebagian besar uang tebusan yang diterima Abu Sayyaf antara Januari dan Juni lalu adalah hasil pembebasan 14 sandera Indonesia dan empat warga Malaysia.
Kelompok itu mendapat US$ 413 ribu (Rp 5,3 miliar) untuk membebaskan Marites Flor, wanita Filipina yang diculik bersama dua pria Kanada dan seorang pria Norwegia dari resor di Pulau Samal tahun lalu.
Namun Filipina menyatakan tidak tahu tentang pembayaran uang tebusan untuk membebaskan Flor. Sebaliknya, Filipina menegaskan tetap mempertahankan kebijakan tidak bernegosiasi dan membayar uang tebusan.
Laporan itu menyatakan operasi besar-besaran tentara Filipina terhadap kelompok tersebut mengurangi jumlah anggota Abu Sayyaf. Namun kelompok itu masih mampu melancarkan serangan serta melanjutkan penculikan.
AP melaporkan laporan evaluasi tentara dan polisi Filipina mengurangi jumlah anggota Abu Sayyaf menjadi 481 orang dibanding 506 sebelum ini. Tapi kelompok itu masih mampu melakukan 32 serangan bom untuk mengganggu operasi militer.
Rodrigo Duterte, yang menjadi Presiden Filipina pada Juni lalu, memerintahkan operasi militer besar-besaran untuk menghilangkan Abu Sayyaf.
"Abu Sayyaf kini menargetkan kapal asing untuk menculik anak buah kapal, menyusul operasi militer terhadap mereka. Mereka akan meningkatkan penculikan di daerah perairan sibuk di selatan Filipina, Malaysia, dan Indonesia.”
"Uang tebusan yang dibayar kepada Abu Sayyaf memungkinkan kelompok itu membeli senjata dan amunisi," demikian laporan itu.
Kelompok tersebut memenggal dua sandera Kanada setelah berakhirnya tuntutan pembayaran uang tebusan.
Rakyat Norwegia dibebaskan bulan lalu, setelah setahun ditahan. Dan Presiden Duterte disebut membayar US$ 1 juta untuk pembebasannya. Meskipun militer Filipina menyatakan operasi militer memaksa Abu Sayyaf membebaskan sandera itu.
WASHINGTON POST | YON DEMA