TEMPO.CO, Jakarta - Mengkonsumsi sebutir telur per hari bisa memangkas risiko stroke sampai 12 persen. Demikian hasil penelitian yang didanai American Egg Board, Selasa, 1 November 2016. Penemuan itu dilandasi kajian sistematis dan meta-analisis atas penelitian antara 1982 dan 2015, yang menilai hubungan antara telur dan penyakit jantung koroner (276.000 subyek) dan stroke (308.000 subyek).
Penelitian itu mendapatkan fakta bahwa mengkonsumsi sebutir telur per hari tak memiliki kaitan dengan penyakit jantung koroner, melainkan ada pengurangan 12 persen dalam risiko stroke. Pemimpin penelitian, Dominik Alexander, dari US EpidStat Institute, mengatakan penelitian lain diperlukan untuk memahami hubungan antara konsumsi telur dan risiko stroke. "Telur memang memiliki sumbangan nutrisi positif, termasuk anti-oksidan, yang telah terbukti bisa mengurangi tekanan oksidatif dan radang," kata Alexander, seperti dilaporkan Xinhua. "Telur juga sumber protein luar biasa, yang baik untuk tekanan darah yang lebih rendah," katanya.
Sebutir telur besar diperkirakan mengandung 6 gram protein berkualitas tinggi dan antioksidan lutein serta zeaksantin—yang ada dalam kuning telur—serta vitamin E, D, dan A. Penelitian tersebut memberi dukungan lebih lanjut buat perubahan di dalam jurnal yang disiarkan belum lama ini, 2015 Dietary Guidelines for Americans, yang telah menghapuskan batasan kolesterol makanan dan sekarang menyarankan agar mengkonsumsi rutin telur.
Penelitian yang dimuat di Journal of the American College of Nutrition itu didanai oleh American Egg Board, satu kelompok penelitian dan promosi industri telur Amerika Serikat.
BISNIS
Artikel lain: 5 Langkah Mudah Cegah Kanker Payudara
Menggambar, Cara Efektif Bangkitkan Daya Ingat