TEMPO.CO, Jakarta - Kedatangan adik yang baru lahir ada kalanya tak membuat seorang anak gembira. Perhatian orang tua dan lingkungan, yang semula tercurah hanya kepadanya, kini bergeser ke si bungsu. Akibatnya, banyak anak sulung menjadi rewel dan lebih bandel untuk mencari perhatian. Ujung-ujungnya, orang tua yang sudah repot mengurus si jabang bayi menjadi kelimpungan. Di sini peran ayah sangat diperlukan.
Bos Daun Muda
Psikolog dari Universitas Indonesia, Rini Hildayani, menyebutkan peran ayah memang sangat krusial dalam tumbuh-kembang si kecil. Apalagi untuk anak sulung yang sedang "caper" dan cemburu kepada adik bayi yang ketiban perhatian. "Ini karena si ibu akan fokus pada adik bayi yang baru lahir, jadi ayahlah yang bisa 'mengambil alih' si sulung," ujarnya.
Menurut Rini, ayah bisa mengajari si sulung soal pentingnya toleransi serta pengendalian stres dan emosi. Ini penting agar si sulung tak lagi menganggap adik bayi sebagai "ancaman" terhadap eksistensinya. Ayah pulalah yang bisa mendampingi si kakak belajar berbagi, termasuk dengan sang adik, kelak.
Untuk meredakan kecemburuan si sulung, banyak hal yang bisa dilakukan seorang bapak. Misalnya mempersiapkan mental sejak adiknya di dalam kandungan. Dengan demikian, dia terlatih menerima kehadiran adiknya sejak dini.
Cara lain adalah melibatkan diri dalam aktivitas si sulung. Ayah bisa mulai melakukan tugas yang biasanya dilakukan ibu, seperti memandikan si sulung, menemaninya belajar, menonton televisi bersama, bermain, juga mengisi akhir pekan. Menurut Rini, peralihan tugas itu sebaiknya ayah lakukan sebelum adik bayi lahir agar si sulung tak memprotes menyikapi perubahan dalam keluarganya.
Rini menjelaskan, lingkungan di Indonesia yang cenderung patriarkis memang cenderung menghambat para ayah yang ingin terlibat lebih banyak dalam pengasuhan anak. Ini tak bisa dilepaskan dari stigma bahwa mengurus anak adalah tugas istri, sedangkan laki-laki tak perlu menyentuh urusan domestik karena sudah mencari nafkah.
Padahal, Rini melanjutkan, penelitian sejak puluhan tahun silam sudah menyatakan peran ayah dalam pengasuhan bisa menjauhkan anak dari sikap agresif, cemas, nakal, dan sukar berinteraksi di lingkungan. Rini pun menyarankan para ayah terus melawan stigma demi buah hatinya. "Ayah yang hebat, sih, maju terus, ya."
Berita lainnya:
Hindari Kolesterol Tinggi, Kurangi Makanan Berikut Ini
Bogor Senior Hospital, Tempat Memanjakan Para Lansia
Kelewatan Sarapan, Besok Coba Resep Cepat Nan Lezat Berikut