Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Dikhawatirkan Menurunkan Investasi di Karawang

image-gnews
Pekerja melintas di area proyek pembangunan sebuah pabrik di Kerawang International Industry Cities (KIIC) Kerawang, Jawa Barat (21/11). TEMPO/Amston Probel
Pekerja melintas di area proyek pembangunan sebuah pabrik di Kerawang International Industry Cities (KIIC) Kerawang, Jawa Barat (21/11). TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Bupati Karawang Akhmad Zamakhsyari mengatakan pemerintah Kabupaten Karawang khawatir banjir di kawasan industri dapat menurunkan nilai investasi. Karena itu, pencegahan banjir di kawasan permukiman dan industri akan dijadikan prioritas.

"Kawasan itu obyek vital yang harus dilindungi. Jika tidak segera ditangani, kami khawatir investasi menurun," kata Akhmad kepada Tempo saat meninjau pengungsi banjir di Kecamatan Telukjambe Barat, Senin, 14 November 2016.

Akhmad berkomitmen membantu pengelola kawasan industri Suryacipta membenahi sistem drainase. Pada Jumat petang, 11 November 2016, kawasan seluas 1400 hektare itu lumpuh akibat banjir. Di kawasan industri itu, terdapat ratusan industri makanan, otomotif, dan manufaktur. Berbagai negara dari Asia sampai Eropa berinvestasi di sana. Jadi perlu ada penanganan serius jika ingin investasi tidak terganggu. "Masalah banjir ini berhubungan dengan daerah lain."

Menurut dia, untuk menangani banjir diperlukan komitmen bersama tujuh daerah yang dilalui aliran Sungai Citarum dan Cibeet. Tujuh daerah itu adalah Karawang, Subang, Purwakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang Asip Suhendar menuturkan banjir di kawasan industri yang dibangun pada 1995 itu akibat meluapnya Sungai Cikirinjing. Air dari anak Citarum itu meluber hingga menggenangi wilayah sekitarnya, termasuk Suryacipta. "Itu menyebabkan sistem drainase di kawasan industri Suryacipta tidak berfungsi hingga air meluap ke jalanan," ujar Asip saat ditemui di tempat yang sama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan pengamatan BPBD, sistem drainase di Suryacipta tak mampu menyalurkan air lantaran debit air Citarum amat besar. Sebelum mengalir ke sungai, ucap Asip, air dari selokan ditampung di danau buatan. Namun, pada Jumat siang, sistem itu tidak berjalan karena volume air yang tinggi dan hujan yang sangat deras.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Karawang Samsu Sobar menerima keluhan sejumlah pengusaha ihwal banjir di Suryacipta melalui aplikasi WhatsApp soal banjir itu. “Ribuan karyawan tidak bisa masuk kerja dan distribusi barang terhambat akibat banjir," kata Samsu saat dihubungi Tempo, Senin, 14 November 2016.

HISYAM LUTHFIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

12 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

23 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

1 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

3 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

4 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024