TEMPO.CO, Jakarta - Grab Indonesia mengklarifikasi kabar yang menyebutkan mereka mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam pilkada 2017.
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan Grab dan Grab Indonesia tidak pernah dan tidak akan memihak kepada afiliasi politik mana pun.
"Pernyataan melalui akun Twitter mengenai dukungan Grab terhadap Ahok tidak mewakili pandangan dan visi kami sebagai perusahaan," ujar Ridzki Kramadibrata saat dihubungi pada Kamis, 17 November 2016.
Sebelumnya, pada Rabu, 16 November lalu, akun Twitter Grab Indonesia berkicau pada pukul 21.51 WIB. Akun tersebut juga menyebut langsung menyebutkan (mention) akun Twitter Ahok untuk menunjukkan dukungannya. "Grab Indonesia mendukung @basuki_btp #KamiAhok," demikian cuitan @GrabID pada Rabu lalu.
Akun tersebut lantas mendapat banyak reaksi dari kalangan netizen. Bukan karena komplain atas pelayanan aplikasi online berbasis transportasi yang disediakan Grab Indonesia, melainkan keikutsertaan Grab dalam kegiatan politik. Akibatnya, sempat muncul ajakan massal untuk menghapus layanan aplikasi Grab dari ponsel netizen.
Menurut Ridzki, pihaknya tidak pernah memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon. "Sekali lagi kami ingin menegaskan bahwa Grab tidak memihak ataupun mendukung afiliasi politik mana pun,” katanya.
Yang terjadi, akun mereka diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga seolah-olah Grab ikut mendukung Ahok.
"Kami melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab kesalahpahaman ini, dan kami tengah melihat adanya kemungkinan penyalahgunaan akses akun Twitter kami," ujar Ridzki.
Ridzki menyampaikan permintaan maaf mereka atas insiden tersebut sehingga menimbulkan kesalahpahaman terhadap banyak pihak.
DESTRIANITA