TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya, ada enam direktur utama perusahaan Belanda akan bertemu secara one on one dengan Presiden Joko Widodo hari ini. Keenam bos perusahaan tersebut ingin menyampaikan rencana investasinya di Indonesia.
"Dan juga masalah yang dihadapi untuk masuk ke Indonesia. Barangkali masalahnya adalah ketidaktahuan dari perusahaan mereka terhadap perbaikan kondisi iklim investasi," kata Deputi Bidang Koordinasi Kerja sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman, saat ditemui usai CEO Summit Indonesia-Belanda di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Rabu, 23 November 2016.
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, pemerintah dan Belanda sepakat untuk diadakannya pertemuan reguler membahas berbagai permasalahan dalam investasi. "Pak Darmin (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) mengusulkan, mungkin enam bulan lagi bisa ketemu untuk membahas masalah yang dihadapi para CEO," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Rizal juga sudah berdiskusi dengan Kedutaan Belanda bahwa pemerintah akan menyelesaikan permasalahan investasi itu kasus per kasus. "Misalnya, sebuah perusahaan Belanda punya masalah, bisa datang ke kantor kami. Kalau tidak bisa segera ditangani, bisa saya lempar ke Satgas (Paket Kebijakan) untuk dicari solusinya.”
Dalam pertemuan nanti, menurut Rizal, akan dibahas pula proyek tanggul laut raksasa di pesisir Jakarta atau National Capital Integrated Coastal Development. "Itu kan banyak menggunakan konsultan dari Belanda. Bisa jadi, diangkat pada pertemuan nanti. Itu kan proyek besar dan penting. Kalau enggak bisa ambles Jakarta," katanya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI