TEMPO.CO, MOSKOW-Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan dirinya akan mencari tahu dalang yang memerintahkan pelaku menembak mati Duta Besar Andrey G. Karlov di Ankara, Turki.
"Kami harus tahu dalang yang memerintahkan pembunuhan," kata Putin dalam pertemuan khusus yang dihadiri Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, Kepala Badan intelijen luar negeri Rusia Sergei Naryshkin, dan kepala badan keamanan dalam negeri Alexander Bortnikov seperti dikutip dari Independent, 20 Desember 2016.
Baca:
Duta Besar Rusia untuk Turki Tewas Ditembak
Dubes Ditembak di Turki, Rusia: Kami Akan Melawan Terorisme
Ini Teriakan Penembak Dubes Rusia Setelah Penyerangan
Putin menjelaskan dirinya sudah berbicara lewat telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mengirimkan penyelidiknya terbang ke Ankara membantu penyelidikan yang dilakukan oleh Turki.
Selain itu, Putin memerintahkan pengamanan di fasilitas diplomatik Turki di Rusia ditingkatkan dan begitu sebaliknya, ia meminta jaminan dari Turki mengenai keamanan fasilitas diplomatik Rusia di Turki. Putin juga memerintahkan peningkatan keamanan dilakukan di kedutaan Rusia di seluruh dunia.
Menurut Putin, pembunuhan Karlov dirancang untuk semakin memanaskan ketegangan antara Rusia dan Turki dan berdampak pada upaya penyelesaian krisis di Suriah.
Kepada pelaku penembakan, Putin menegaskan bahwa respons Rusia semakin kuat dengan terjadinya pembunuhan terhadap diplomatnya itu. "Hanya ada satu respons- bangkit melawan terorisme. Para bandit akan merasakan hal ini terjadi," tegas Putin.
Erdogan melalui siaran televisi menegaskan, pembunuhan ini merupakan provokasi untuk menghancurkan proses normalisasi hubungan Turki dengan Rusia. "Namun kedua pemerintahan Rusia dan Turki tidak akan jatuh dengan provokasi ini."
INDEPENDENT | MARIA RITA