TEMPO.CO, Jakarta - Selamat, Anda akhirnya mendapatkan pekerjaan baru. Setelah mengirimkan puluhan resume dan menjalani beberapa wawancara, Anda berhasil menempatkan diri di sebuah perusahaan baru dengan masa depan yang menjanjikan dan gaji yang menggiurkan.
Satu-satunya tugas yang tersisa adalah meninggalkan pekerjaan Anda saat ini. Sebelum beranjak pergi, Anda mungkin akan diminta menghadiri wawancara keluar kerja atau exit interview.
Baca Juga:
Wawancara keluar kerja adalah salah satu pertemuan terakhir dengan bagian personalia. Ini biasanya terdiri atas beberapa pertanyaan yang dirancang untuk mendapatkan informasi bagi perusahaan, seperti mengapa Anda meninggalkan perusahaan dan ke mana Anda akan pergi.
Meski Anda akan pergi meninggalkan perusahaan tempat Anda bekerja, bukan berarti Anda bisa seenak jidat mengatakan dan mengungkapkan apa yang Anda rasakan selama bekerja.
Berikut ini tiga hal yang sebaiknya tidak Anda katakan ketika menjalani exit interview dari pekerjaan.
1. Kebencian
Kebencian adalah kata yang kuat. Ini juga sebuah kata yang sering digunakan untuk menggambarkan perasaan anak buah terhadap atasan. Meskipun demikian, jika Anda ingin memberikan kesan baik pada perusahaan, Anda harus menghindari kebencian saat wawancara keluar.
Mungkin Anda sangat ingin meluapkan emosi yang menyebabkan Anda terpaksa mencari pekerjaan baru. Namun hindari sikap terlalu jujur. Meski Anda kesal kepada atasan atau muak terhadap perusahaan, jangan sampai Anda mengungkapkan "Saya benci manajer saya", "Saya benci perusahaan ini", “Perusahaan ini omong kosong", dan sebagainya. Jangan terpancing emosi. Tetap tenang dan berikan kesan yang baik, sehingga Anda meninggalkan perusahaan dengan hormat dan bermartabat.
2. Keburukan
"Ini perusahaan terburuk tempat saya pernah bekerja."
"Dia manajer terburuk yang pernah saya temui."
"Perusahaan ini membayar saya sangat rendah."
Hati-hati dengan apa yang Anda katakan. Orang yang mewawancarai Anda dalam wawancara keluar pekerjaan bisa menjadi orang yang mewawancarai Anda untuk pekerjaan di masa depan. Orang berganti pekerjaan dengan cepat. Anda tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi. Berpikir sebelum bicara, daripada Anda menyesal di kemudian hari.
3. Kritik negatif
Ingat, bidang ketenagakerjaan memiliki jaringan luas yang saling berkaitan satu sama lain. Anda akan bertemu kembali dengan orang-orang yang pernah bekerja dengan Anda di perusahaan sebelumnya, sehingga pastikan Anda meninggalkan kesan yang baik dan positif di perusahaan sebelumnya. Dengan begitu, orang-orang akan menghormati Anda dan dapat mengatakan hal-hal positif tentang Anda ketika Anda meninggalkan perusahaan.
CHEATSHEET | LUCIANA
Baca juga:
9 Saran untuk Wanita Ambisius agar Tak Dibenci Kolega
4 Pertanyaan Jebakan Wawancara Kerja dan Cara Menjawabnya
Apa yang Membuat Karyawan Bahagia di Tempat Kerja?