Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lagi, Dokter Ingatkan Bahaya Vape bagi Kesehatan  

image-gnews
Seorang model menghisap rokok elektronik dalam acara Beijing International Vapor Distribution Alliance Expo di Beijing, Cina, 23 Juli 2015. Lebih 120 perusahaan dari 10 negara mengikuti acara ini yang diselengarakan hingga 25 Juli 2015. ChinaFotoPress/Getty Images
Seorang model menghisap rokok elektronik dalam acara Beijing International Vapor Distribution Alliance Expo di Beijing, Cina, 23 Juli 2015. Lebih 120 perusahaan dari 10 negara mengikuti acara ini yang diselengarakan hingga 25 Juli 2015. ChinaFotoPress/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa tahun belakangan ini, rokok elektronik jenis vape menjadi tren di kalangan anak muda. Sebagian pengguna beralasan penggunaan vape membantu mereka terlepas dari rokok konvensional dan dianggap lebih aman. Namun, apakah benar penggunaan vape itu aman?

Menurut Agus Dwi Susanto, dokter sekaligus Ketua Divisi Penyakit Paru Kerja dan Lingkungan dari RSUP Persahabatan, meski belum ada data yang sahih terkait risiko penyakit yang diakibatkan konsumsi vape, kandungan sejumlah bahan tertentu juga membuat pemakai vape tidak lepas dari bahaya. Hal ini disampaikan Agus dalam acara peluncuran kampanye terkait bahaya rokok berbentuk iklan layanan masyarakat oleh Kementerian Kesehatan RI. “Walaupun data secara pasti dari WHO (Badan Kesehatan Dunia) ataupun penelitian di luar negeri yang saat ini menunjukkan untuk penyakit penyakit berbahaya belum banyak, tetapi dampaknya sudah mulai bermunculan,” ucap Agus, Jumat, 27 Januari 2017.

Dia menjelaskan, berbeda dari rokok konvensional, vape tidak menghasilkan asap tetapi uap. Namun, bukan berarti pengguna vape bisa merasa lega. Sebab, risiko yang ditimbulkan akibat konsumsi vape tidak bisa diangggap enteng. “Vape itu bukan asap tapi uap, jadi berbeda dan harus dibedakan. Kalau rokok itu dibakar dan menghasilkan asap. Kalau vape itu cairan yang dipanaskan dengan baterai dan menghasilkan uap. Dari sisi kandungan bahayanya sama,” katanya.

Lebih jauh lagi, dia memaparkan bahwa bahaya yang mengintai pengguna vape terletak pada cairan yang digunakan untuk menghasilkan uap setelah proses pemanasan secara elektrik atau menggunakan baterai. Cairan ini diketahui mengandung sejumlah zat karsinogen atau zat yang bersifat menginduksi terjadinya kanker.

Adapun, bahan bersifat karsinogen yang terkandung dalam cairan vape antara lain gliserol dan nikotin nitrosamine. Belum lagi, proses pemanasan cairan vape diketahui melepaskan zat kimia formaldehida yang juga merupakan zat karsinogenik. “Setiap cairan mengandung zat-zat tersebut. Menurut data-data WHO, dengan jumlah yang bervariasi, berbeda-beda, tetapi bahan karsinogen sekecil apapun punya resiko yang harus diperhatikan,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Celakanya lagi, pihak yang mungkin terjangkit penyakit akibat konsumsi vape bukan hanya penggunanya. Sama seperti rokok konvensional, perokok vape pasif atau yang terpapar dan menghirup uap dari vape juga berisiko terkena penyakit ganggguan pernafasan meskipun tidak mengkonsumsi secara langsung. “Menurut laporan WHO, perokok pasif untuk vaping itu dampaknya sama. Perokok pasif berisiko karena uap yang terhisap pun bisa memasukkan bahan berbahaya seperti nikotin radikal bebas maupun karsinogen,” ujarnya.

BISNIS

Artikel lain:

Mitos-Mitos Tentang Gigi dan Penjelasan dari Dokter
Riset: Dua Anak Cukup, Jika Lebih Masa Depan Taruhannya
Sehat Mana, Bungkus Makanan di Kulkas dengan Plastik atau Kertas

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

17 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.