TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi bersyukur karena para diplomat perempuan sudah bisa membuktikan bahwa mereka juga mampu melakukan hal yang dilakukan para diplomat pria. “Bahkan, dari rekrutmen yang dilakukan Kementerian Luar Negeri, dalam sepuluh tahun terakhir itu sudah seimbang, 50 persen 50 persen,” kata Retno saat menghadiri “Panggung Para Perempuan Kartini” di Museum Bank Indonesia, Selasa, 11 April 2017.
Kementerian Luar Negeri Indonesia, menurut Retno, sudah gender friendly. “Perempuan friendly-lah. Termasuk kebijakannya,” katanya. Misalnya, kini sudah ada day care.
Pembuatan day care ini, menurut Retno, dilakukan karena kini banyak sekali diplomat-diplomat yang menikah dan memiliki anak. Saat periode tersebut, Retno menambahkan, biasanya perhatian terpecah antara kewajiban di keluarga dan tanggung jawab yang harus ditunaikan di kedinasan.
Disebutkan juga bahwa day care ini akan membuat para diplomat muda itu tenang merawat anaknya dan bekerja. Di day care, selain menitipkan anak, mereka bisa menyusui dan memantau anaknya. “Karena yakin anaknya tenang, maka para diplomat muda itu pun bisa lebih tenang dalam bekerja,” ujar sosok kelahiran Semarang, 55 tahun lalu, ini.
Dalam kesempatan tersebut, Retno juga mengungkapkan bahwa ia merasa beruntung memiliki keluarga kecil, keluarga besar, dan lingkungan pekerjaan yang sangat sportif terhadap perempuan. “Kami sama sekali tidak pernah menerima perlakuan diskriminatif. Untuk itulah saya menyampaikan apresiasi terhadap kaum laki-laki,” tuturnya. Tanpa kesempatan yang diberikan para kaum Adam tersebut, kata dia, kesempatan itu tak akan terwujud.
REZKI ALVIONITASARI
Berita lainnya:
Kefir, Manfaatnya dari Anti Tumor sampai Obesitas
Simak 7 Kebohongan yang Sering Dilakukan, Apa Dampaknya?
Kartini Menyembah, Dian Sastro: Enggak Penting dan Bikin Capek