Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Rencana gugatan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) terhadap tulisan Majalah Mingguan Ekonomi Trust akhirnya hanya berujung pada hak jawab yang akan dimuat pada majalah Trust edisi pekan depan. Hal ini dikemukakan oleh Pemimpin Redaksi majalah Trust Bambang Aji Setiady, saat dijumpai oleh Tempo News Room di kantornya, di Jakarta, Kamis (27/2) siang. Setelah pertemuan, kita sepakat bahwa pesoalan ini telah selesai, ujar Bambang merujuk pertemuan yang dilakukan oleh majalah Trust dengan pihak BPPN, di kantor BPPN Jakarta, Kamis (27/2) pagi. Dalam pertemuan yang digelar pukul 10.00 itu, Bambang ditemui oleh Kepala Divisi Komunikasi BPPN Raymond Van Beekum beserta delapan staf BPPN lainnya. Dalam kesempatan itu, Van Beekum menyatakan keberatan dengan beberapa tulisan pada majalah ekonomi itu, pada tulisan-tulisan yang berjudul Kesejahteraan (halaman 3), Mega Pesangon Gaya BPPN (halaman 14-15), Kisah Sebuah Pesta Panjang (halaman 16-17), dan Cuci Piring Menjelang Tutup (halaman 18-19) yang ditulis pada edisi 21 tanggal 26 Februari-4 Maret. Pada pertemuan tersebut, menurut penuturan Bambang, pihak BPPN meminta Trust mengkoreksi tulisan-tulisan tersebut di atas dalam jumlah halaman yang sama. Namun Bambang mengatakan kepada Tempo News Room bahwa hal itu tidak dikabulkan. Mana mungkin itu kita lakukan, jika begitu, kita harus kembali lagi mewawancarai berbagai sumber, repot, ujarnya. Namun demikian, tulisan keberatan BPPN akan dimuat pada hak Jawab mereka di kolom surat pembaca. Keberatan utama BPPN adalah mengenai jumlah pesangon yang ditulis dalam majalah sebesar 10 triliun rupiah. BPPN melalui Van Beekum, menjelaskan bahwa pesangon yang telah disiapkan oleh BPPN untuk seluruh karyawannya hanya sebesar 500 miliar rupiah. Saat BPPN diketuai oleh I Putu Gde Ary Suta saja, BPPN hanya membutuhkan 50 miliar untuk mem-PHK 2.200 karyawan. Padahal, jumlah itu tidak berbeda dengan sekitar 2.500 karyawan BPPN saat ini. Itu kan juga besar, ujar Bambang mengomentari jumlah uang pesangon BPPN yang dinyatakan. Keberatan-keberatan BPPN lainnya, diantaranya adalah keberatan mengenai mobil dinas Ketua BPPN Syafruddin Temenggung yang dikatakan mobil Land Cruiser dan Mercedez. BPPN mengatakan, bahwa mobil Land Cruiser adalah mobil operasional BPPN. Sedangkan BPPN mengaku tidak memiliki mobil dinas bermerk Mercedez. Selain itu, Syafruddin hanya menggunakn mobil dinas operasional Kijang, yang yang merupakan mobil sewaan BPPN. Selain itu mereka juga merasa keberatan mengenai tulisan besarnya gaji karyawan BPPN, yang ditulis sebesar 1- 400 juta rupiah. BPPN menjelaskan bahwa gaji karyawannya adalah berdasarkan survei yang dilakukan terhadap gaji beberapa perusahaan bank swasta, perusahaan minyak, dan lembaga keuangan. Ketika ditanyakan apakah BPPN menyebut angka riil gaji pegawainya, Bambang menjawab, Tidakmereka tidak menyebutkannya, makanya, itu juga tidak jelas berapa, ujar Bambang. Trust sendiri, mengaku memiliki dokumen yang memperkuat pihaknya untuk menurunkan tulisan seperti itu. Ketika ditanyakan mengenai kemungkinan BPPN tetap akan menggugat Trust atas tulisan majalah itu, Bambang mengatakan, Silakan saja, kalau mereka mau, itu hak mereka, ujarnya. Pada saat yang bersamaan, Tempo News Room menjumpai redaktur senior Trust Bambang Bujono, ia turut berkomentar. Siap perang, kayak Saddam Hussein, ujarnya dengan nada berkelakar. Indra Darmawan Tempo News Room
Iklan
