TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID (United State Agency for International Development) memberikan bantuan hibah kepada pemerintah Indonesia untuk program kesehatan. Jumlah bantuan untuk tahun ini sebesar US$27 juta atau setara dengan Rp 226,8 miliar, kata Menteri Kesehatan Achmad Sujudi, usai menandatangani nota kesepakatan hibat itu di Departemen Kesehatan, Rabu (16/7) sore.
Acara itu dihadiri Duta Besar Amerika Serikat Ralph L. Boyce dan beberapa pejabat kedutaan besar Amerika Serikat. Dari pemerintah RI, tampak hadir Menteri Kesehatan, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Sri Redjeki Sumaryoto, dan Pejabat Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Lalu Sudarmadi. Pihak USAID diwakili oleh Direktur Wilayah Asia William Frej dan Asisten Administrasi Wendy J. Chamberlin.
Sujudi menjelaskan, dana tersebut digunakan untuk memberikan perlindugnan kesehatan ibu dan anak rentan melalui berbagai upaya kesehatan. Misalnya, kesehatan ibu, kesehatan anak dan perbaikan gizi, keluarga berencana/kesehatan reproduksi, pemberantasan penyakit menular seperti HIV/AIDS, TBC, malaria, dan polio. Memang untuk penyakit menular dititikberatkan pada penyakit HIV/AIDS.
Menurut Sujudi, dana tersebut tidak diberikan secara langsung kepada pemerintah. Dana ini tidak diberikan langsung kepada pemerintah RI, tetapi disalurkan melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh LSM, baik asing maupun dalam negeri, katanya. Pembagian besarnya peruntukan dana yang dibutuhkan masih dibicarakan.
Saat ini, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Selain itu, penurunan angka kematian bayi dan anak berjalan lambat. Kondisi itu menempatkan Indonesia pada rangking ke-112 dalam Indeks Pembangunan Manusia (HDI=Human Development Index) dari 175 negara yang disurvei oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP). Dengan demikian, HDI Indonesia terendah di Asia Tenggara.
Sujudi mengharapkan dana bantuan hibah dari pemerintah AS ini akan dapat menolong Indonesia dalam mengatasi masalah kesehatan dan meningkatkan status kesehatan ibu dan anak rentan di berbagai daerah.(D.A Candraningrum-Tempo News Room)