Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Melbourne Tidak Lagi Kota Paling Layak Huni di Dunia

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Setelah berada di peringkat pertama selama tujuh tahun berturut-turut, Melbourne tidak lagi menjadi kota paling layak huni di duia menurut Economist Intelligence Unit untuk tahun 2018.

Posisi Melbourne digantikan oleh Wina, ibukota Austria, sebagai kota yang paling layak huni.

Baca Juga:

Selama beberapa tahun terakhir, Melbourne dan Wina memang bersaing untuk posisi teratas dari 140 kota yang disurvei setiap tahunnya oleh Majalah Inggris The Economist.

Untuk tahun ini, berkurangnya ancaman terhadap serangan teroris di negara Eropa Barat, dan rendahnya angka kriminal di Australia membuat Wina sekarang menduduki peringkat pertama.

Selain Melbourne di tempat kedua, Sydney adalah kota Australia lainnya yang berada di peringkat kelima.

Baca Juga:

Wina juga seringkali berada di peringkat teratas dalam peringkat kota yang memiliki kualitas hidup baik yang dilakukan perusahaan konsultasi Mercer.

Namun Wina baru pertama kalinya berada di peringkat pertama dalam survei yang dilakukan Economist Intelligence Unit's (EIU) yang dimulai pertama kalinya di tahun 2004.

Pedestrians cross Flinders Street as a tram rumbles down Swanston Street outside Flinders Street Station.
Melbourne lebih unggul dari Wina dalam hal infrastruktur.

ABC News: Lily Partland

Pembicaraan mengenai adanya kelompok geng mempengaruhi peringkat Melbourne

Wina dan Melbourne mendapat nilai maksimum di bidang layanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.

Kota Paling Layak Huni

Kota Paling Layak Huni:

  • Wina, Austria
  • Melbourne, Australia,
  • Osaka, Jepang
  • Calgary, Kanada
  • Sydney, Australia

Walau Melbourne lebih unggul dalam masalah budaya dan lingkungan, namun Wina menang dalam soal keamanan.

Billie Giles-Corti dari RMIT University di Melbourne mengatakan tidak jelas mengapa Wina dianggap lebih aman dibandingkan Melbourne, namun pembicaraan di media dan oleh politisi mengenai 'kelompok geng asal Afrika" bisa menjadi salah satu faktor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini bukan pengukuran objektif. Mereka menelepon dan mendapatkan penjelasan dari informan lokal mereka.' kata Professor Giles-Corti kepada ABC Radio Melbourne.

"Saya kira mestinya ada banyak diskusi, dan berbagai debat di media mengenai apa yang sedang terjadi di kota Melbourne, dan informasi tersebut sampai ke Economist Intelligence Unit."

Diners crowd around tables under umbrellas in a Melbourne laneway.
Melbourne mendapat nilai maksimum di layanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.

ABC News: Margaret Burin

Damascus dan Dhaka kota paling tidak layak huni

Setelah Wina dan Melbourne, di peringkat berikutnya adalah Osaka (Jepang), Calgary (Kanada) dan Sydney, dimana menurut EIU kota dengan penduduk sedang di negara kaya cenderung lebih bagus peringkatnya, karena penduduknya yang tidak padat.

Kota yang lebih besar dengan penduduk lebih padat akan memiliki tingkat kriminalitas lebih tinggi dan juga masalah infrastruktur.

Seperti contohnya London yang berada di peringkat 48.

Di peringkat paling bawah adalah ibukota Suriah Damaskus, dan disusul ibukota Bangladesh Dhaka, dan Lagos di Nigeria.

Survei ini tidak memasukkan kota-kota yang dianggap paling berbahaya di dunia seperti Baghdad (Irak) dan Kabul (Afghanistan).

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

Reuters/ABC

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada