Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Malcolm Turnbull Jadi Korban Narasi Palsu Lembaga Survei di Australia

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Pemilu Australia yang digelar 18 Mei lalu memperlihatkan bagaimana lembaga-lembaga survei secara konsisten mengalami kekeliruan. Hal itu dinilai telah menciptakan "realitas berbeda" dalam perpolitikan di negara ini.

Kekeliruan Lembaga Survei:

  • Berbagai lembaga survei menyebut Partai Buruh yang beroposisi memenangkan Pemilu
  • Exit polls pada hari pemungutan suara 18 Mei masih mengunggulkan Partai Buruh
  • Praktisi survei John Utting menilai kekeliruan ini mungkin disebabkan sulitnya lembaga survei mendapatkan responden yang respresentatif

Penilaian itu dikemukakan oleh pelaku survei dari Partai Buruh John Utting yang dimintai pandangannya terkait melesetnya hasil-hasil survei dalam Pemilu Australia.

Baca Juga:

Menurut Utting, tampaknya ada kesalahan (margin error) sebesar dua atau tiga poin persentase dalam berbagai jajak pendapat beberapa tahun terakhir yang mengubah narasi seputar pemimpin, partai, dan kebijakan.

"Banyak hal telah terjadi berdasarkan hal itu," katanya kepada ABC.

Kemenangan Partai Koalisi Liberal dan Nasional dalam pemilihan 2019 ini menjadi pukulan telak bagi industri survei dan jajak pendapat.

Baca Juga:

Pasalnya, berbagai jajak pendapat publik menunjukkan Partai Buruh secara konsisten difavoritkan menang selama beberapa tahun terakhir berdasarkan pilihan berbasis dua partai.

Utting yang menjalankan survei internal Partai Buruh selama bertahun-tahun dalam pemilu kali ini tidak melakukannya. Dia mengatakan industri survei sekarang harus mengakui kekeliruan angka-angka survei mereka selama ini.

"Kita mungkin telah menjalani hidup dalam realitas berbeda, dengan narasi-narasi beracun," katanya.

"Jika situasi sebenarnya yaitu Partai Buruh unggul, lalu Koalisi unggul, Buruh unggul, lalu Koalisi unggul, yaitu terjadi persaingan sangat ketat, mungkin hari ini Malcolm Turnbull masih menjabat sebagai perdana menteri," katanya.

Dia menggambarkan betapa survei-survei yang dirilis beberapa tahun terakhir mengenai Malcolm Turnbull yang tidak diunggulkan, sama sekali keliru dan tidak tepat.

Utting mengingatkan, survei politik yang dilakukan secara benar merupakan "properti kelima" yang memberikan masukan berharga dalam pemilu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan kekeliruan lembaga survei ini kemungkinan besar disebabkan oleh terfragmentasinya alat komunikasi responden mulai dari telepon rumah, telepon genggam dan media sosial. Hal itu, katanya, menyebabkan lebih sulit mensurvei representasi berbagai bagian masyarakat.

"Diperlukan sumberdaya yang sangat besar saat ini dalam mengumpulkan sampel yang benar-benar berkualitas," katanya.

"Kekeliruan ini mungkin terjadi karena kualitas sampel yang digunakan tidak seketat seharusnya," tambah Utting.

Jajak pendapat internal Partai Buruh dalam Pemilu 2019 ini dikontrakkan ke perusahaan survei YouGov Galaxy.

Utting mengatakan industri survei saat ini harus mengembalikan kredibilitas mereka dengan "dosis transparansi sebanyak-banyaknya".

Dia mengusulkan perlunya badan pengawas lembaga survei yang mirip dengan Dewan Pers untuk industri media massa.

Warga masyarakat yang membaca hasil jajak pendapat harus mengetahui bukan hanya ukuran sampel suatu survei.

Tapi juga apakah survei itu dilakukan dengan panggilan telepon otomatis (Robocall), wawancara langsung, jajak pendapat digital atau kombinasi.

"Mengingat betapa kritisnya hal itu, sangat penting untuk memastikan bahwa masalah yang kita bicarakan adalah memang suatu kenyataan," kata Utting.

"Kita harus memastikan, sebagai praktisi di industri ini, bahwa kita tidak memasukkan racun ke dalam perdebatan di masyarakat," jelasnya.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada