Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

China Dituduh Mengambil Organ Tubuh Tahanan Pengikut Falun Gong

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Sekelompok pengacara dan para pakar mengatakan China telah membunuh anggota kelompok spiritual Falun Gong dan mengambil organ mereka untuk transplantasi. Hal ini dikatakan ketika mereka melakukan penyelidikan lanjutan soal adanya potensi genosida.

Pengambilan paksa organ tubuh

Pengambilan paksa organ tubuh

  • Tribunal China menemukan adanya kejahaatan kemanusiaan yang dialami pengikut Falun Gong dan kelompok Muslim Uyghur
  • Falun Gong adalah kelompok spiritual yang sudah dilarang di China 20 tahun lalu
  • China beberapa kali menepis tuduhan telah mengambil organ tubuh tahanan secara paksa


Baca Juga:

Mereka mengaku telah mendengar bukti yang jelas bahwa pengambilan organ secara paksa telah terjadi selama setidaknya 20 tahun dalam sebuah putusan akhir sekelompok panel independen yang tergabung dalam sebuah tribunal untuk memeriksa masalah tersebut.

Beijing telah berulang kali membantah tuduhan para peneliti dan pakar hak asasi manusia yang menyebutkan China secara paksa mengambil organ dari tahanan dan menegaskan bahwa mereka telah berhenti menggunakan organ dari tahanan yang dieksekusi pada tahun 2015.

Tetapi panel yakin jika praktek ini masih berlangsung, dan anggota Falun Gong yang dipenjara "mungkin menjadi sumber utama" organ yang diambil secara paksa.

Baca Juga:

Falun Gong adalah kelompok spiritual berbasis meditasi yang dilarang di Cina 20 tahun lalu, setelah 10.000 anggotanya muncul melakukan protes di Beijing.

Ribuan anggota Falun Gong telah dipenjara.

Namun tidak jelas apakah minoritas Muslim Uyghur telah menjadi korban, seperti yang ditemukan oleh tribunal tersebut, meskipun dikatakan mereka rentan "digunakan sebagai sumber organ".

Selaku ketua dari tribunal adalah Sir Geoffrey Nice, yang pernah bekerja di tribunal kejahatan internasional untuk negara bekas Yugoslavia. Ia juga pernah memimpin penuntutan mantan presiden Serbia, Slobodan Milosevic.

"Kesimpulannya menunjukkan bahwa sangat banyak orang yang mati secara mengerikan tanpa alasan," katanya.

Juru bicara kedutaan China di London mengatakan peraturan pemerintah China menyebutkan donasi organ manusia harus dilakukan sukarela dan tanpa pembayaran.

Skeptis soal temuan pengambilan organ

Organ transplant
Tribunal China mengatakan temuan ini menunjukkan adanya indikasi pengambilan organ tubuh secara paksa.

Reuters: Fabrizio Bensch, file

China di masa lalu mengatakan bahwa "organ-organ yang ditransplantasikan sesuai dengan prinsip-prinsip yang etis" dan "kami bersikeras bahwa warga China secara sukarela menyumbangkan organ-organ mereka setelah meninggal".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Benjamin Penny, seorang pakar gerakan keagamaan dan spiritual di China, yang juga profesor di Australian National University pernah mengatakan kepada ABC tahun lalu bahwa kurangnya bukti dan kepercayaan pada kesaksian membuat situasi menjadi sulit untuk diuraikan.

"Pandangan saya soal ini adalah saya belum melihat bukti yang meyakinkan bahwa itu benar terjadi. Tetapi saya juga belum melihat bukti yang meyakinkan bahwa itu tidak terjadi," kata Dr Penny.

Tetapi pembela hak asasi manusia, David Kilgour yang memberikan kesaksian di tribunal mengatakan kepada program The World ABC bahwa praktik tersebut semakin buruk.

"Saya menjadi penuntut selama 10 tahun. Bukti yang didapatkan luar biasa," katanya.

"Kejahatan ini tidak hanya berlanjut, kami mendokumentasikan bahwa kenyataannya semakin buruk. Pengambilan organ dari Falun Gong semakin besar, bukan lebih kecil."

Himbauan kepada negara lain

Falun Gong followers meditate in Hong Kong.
Pengikut gerakan Falun Gong sedang melakukan meditasi di Hong Kong.

Reuters: Kin Cheung, file

Tribunal China dibentuk oleh sebuah koalisi internasional untuk mengakhiri penyalahgunaan transplantasi organ di China, yang juga sebuah kelompok kampanye dengan tugas memeriksa apakah kejahatan yang terjadi sebagai akibat dari praktik transplantasi organ tubuh di China.

Jennifer Zeng, seorang praktisi Falun Gong mengatakan kepada tribunal bahwa pernah melakukan tes darah dan cek kesehatan, saat dirinya ditahan di sebuah kamp. Ia berharap temuan di tribunal ini akan mendorong diambilnya tindakan.

"Saya berharap lebih banyak negara yang akan mengeluarkan undang-undang untuk melarang warganya pergi China untuk melakukan transplantasi organ," katanya kepada Thomson Reuters Foundation.

"Dan saya berharap dunia internasional akan mencari cara untuk menghentikan pembunuhan di China saat ini."

Berita ini telah dirangkum dari laporan aslinya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca disini.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada