Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Setelah Tiga WNI Positif Corona, Kru Kapal Pesiar Diamond Princess Akan Dites

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Setelah Kementerian Luar Negeri RI menyatakan tiga warga Indonesia yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess positif terpapar virus corona, tes kesehatan untuk pekerja lainnya akan dilakukan.

Sasa, salah satu kru kapal asal Indonesia mengatakan kepada ABC Indonesia semua kru akan diperiksa kesehatannya mulai hari ini (19/02).

Baca Juga:

"[Saya] nggak tahu apakah diambil darahnya atau bagaimana, pokoknya kita siap dicek kesehatannya," kata Sasa.

Ia juga menjelaskan ada beberapa skenario yang bisa terjadi setelah hari ini, meski belum tahu apa.

Tapi semua kru, menurut Sasa, sudah diminta berkemas, apalagi kru dari Korea sudah dijemput oleh pemerintahnya.

"Kalaupun nggak bisa, mau gimana lagi? Kita harus diperpanjang lagi disini sampai 14 hari," tambahnya.

"Kita ada rencana extend 14 hari untuk dikarantina, dan kami semua para kru, mau dipindahkan ke kamar penumpang setelah mereka pulang."

"Tapi sebelum kita pindah ke kamar penumpang, katanya Pemerintah Jepang mau membersihkan kamar-kamar itu terlebih dahulu," tuturnya.

Ucapan 'Thank You' dari penumpang

Food sits in bowls and on plates on a table in a room.
Makanan yang dihidangkan untuk penumpang di kapal pesiar Diamond Princess.

Supplied: Karen and Jason Honey

Sasa mengatakan sejak status kapal pesiar dinyatakan dikarantina, 4 Februari lalu, ia masih bekerja, lebih dari 10 jam sehari.

Ia menceritakan layanan 'Food and Beverages' yang membawahinya terdiri dari mereka yang bekerja di dapur dan yang menyiapkan serta mengantarkan makanan.

"[Kami] lebih sibuk daripada biasanya, karena jadi enggak tentu jam kerjanya, tapi tetap ada istirahatnya," kata Sasa.

Aktivitas yang sama juga dijalani oleh departemen yang lain, seperti bagian 'front desk', 'engine', dan 'deck'.

"Kami kerja seperti biasa, cuma bedanya tamu nggak ada yang keluar dari kamar mereka dan kami yang mengantarkan makanan ke kamar mereka," tambahnya.

Meski lelah dan khawatir, Sasa mengaku terhibur karena kerap mendapati ucapan terima kasih dari para tamu yang dilayaninya.

Thank You Note
Sejumlah penumpang Diamond Princess menempel ucapan terima kasih di depan kamar mereka untuk para pekerja.

Twitter, Jepoy Mendoza

Beberapa pilihan 'masih dipertimbangkan'

Sejak pertama kali dihubungi ABC Indonesia pekan lalu (13/02), Sasa sudah menyatakan kekhawatirannya.

"Perasaan cemas ada [karena] kami harus bekerja di lingkungan orang-orang yang [kemungkinan] positif terinfeksi Corona," katanya.

Saat itu, Sasa juga mengaku kesehatannya dan kru warga negara Indonesia yang lain belum diperiksa.

Kementerian Kesehatan RI mengaku 78 kru kapal asal Indonesia sudah menyelesaikan masa observasi dan sehat serta hasilnya negatif, sehingga harusnya tak ada lagi perlakuan khusus untuk mereka, Rabu pekan lalu (12/02)

Padahal, pernyataan tersebut disampaikan belum genap 14 hari masa inkubasi yang menjadi acuan waktu karantina virus corona.

A few passengers on balconies on a cruise ship
Beberapa penumpang terlihat sedang beraktivitas di kabin Diamond Princess. Salah satu opsi bagi WNI awak kapal adalah dipindahkan ke kabin penumpang untuk dikarantina.

Reuters: Kim Kyung-Hoon

Pihak KBRI Tokyo yang dihubungi ABC News juga menyampaikan beberapa pilihan yang masih dipertimbangkan.

"Karena evakuasi menyangkut Indonesia, maka silakan tanya ke pusat. Kami bertugas monitor di Jepang," sambungnya.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah menyatakan pilihan yang terbuka bagi pekerja Indonesia di kapal Diamond Princess.

"Opsi evakuasi sejak awal dibuka dan kita terus-menerus koordinasi dengan otoritas di Jepang dengan perusahaan kapal tersebut," ujar Retno di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, kemarin (18/2).

Ikuti perkembangan dari keadaan kru kapal pesiar Diamond Princess asal Indonesia di ABC Indonesia.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada