Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Cara Menjaga Rumah Anda Agar Terhindar Dari Virus Corona

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Untuk menghentikan penyebaran virus corona, semakin banyak yang mengajak kita untuk tidak keluar rumah. Himbauan ini sudah diserukan, baik di Australia maupun di Indonesia. Inilah beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk memastikan rumah kita jadi tempat yang aman.

Cegah Penularan Corona di Rumah

  • Rumah bisa mejadi pusat penyebaran virus kalau tidak dibersihkan dengan baik
  • Pakar mengatakan sabun dan cairan pembunuh kuman dibutuhkan untuk membersihkan permukaan
  • Mereka mengatakan yang harus dibersihkan sering adalah pegangan pintu, meja dan kursi yang sering diduduk

Rekomendasi ini disusun oleh pakar untuk membuat rumah kita bersih, tidak menjadi tempat penyebaran virus corona.

Bagaimana hentikan COVID-19 masuk ke rumah?

  • Lepaskan sepatu di pintu depan.

"Jadi tidak ada salahnya melepaskan sepatu sebelum masuk ke dalam rumah, khususnya anak-anak yang kadang suka langsung melompat naik ke kasur."

A woman washing her hands.
Cuci tangan sesering mungkin terlebih bila hendak memegang wajah. .

ABC Radio Brisbane: Jessica Hinchliffe

Baca Juga:

"Yang jelas jangan letakkan sepatu di dekat dimana kita akan menyentuhnya, seperti dekat meja."

  • Bersihkan dengan semua barang yang dibawa masuk ke rumah.

Barang seperti container makanan bisa dibersihkan dengan sabun atau air sabun, sementara bahan makanan segar, seperti sayur, bisa dicuci dengan air.

  • Cuci tangan teratur dengan sabun dan air

"Resiko penularan lewat barang-barang yang kita beli dari toko atau supermarket rendah, tapi cuci tangan jadi kebiasaan baik. Tidak salahnya sering mencuci tangan sekarang ini," kata Dr Stelzer-Braid.

Bahan pembersih apa yang terbaik?

  • Cairan pembersih tangan, atau hand sanitizers, dan cairan pembunuh kuman, atau disinfectants, tidaklah cukup.

Para ilmuwan sudah menunjukkan bahwa COVID-19 bisa bertahan hidup di luar tubuh manusia di permukaan plastik atau metal sampai 72 jam.

Seperti yang dikatakan Professor Brett Mitchell kepada ABC Radio Sydney, bahwa produk yang sudah diborong masyarakat, seperti hand sanitiser dan semprotan pembunuh kuman tidaklah cukup kuat untuk membunuh virus.

"Cairan itu tidak bisa menerobos material organik dan debu yang masih ada di permukaan, jadi kita harus membersihkan debu tersebut dulu dan kemudian menggunakan cairan pembersih."

Sabun adalah bahan utama yang bisa membersihkan debu di permukaan, dan kemudian barulah cairan pembersih melakukan kerjanya membunuh kuman.

Bersihkan permukaan yang paling banyak disentuh.

A man wipes a bench top wearing gloves.
Permukaan yang sering digunakan sebaiknya dibersihkan dengan air sabun atau cairan pembunuh kuman.

ABC Radio Sydney: Matt Bamford

  • Bersihkan pegangan pintu, cetekan listrik, dan HP dua kali sehari dengan sabun.

Karena virus menyebar dari tangan yang menyentuh muka, para ahli menyarankan agar kita membersihkan permukaan apapun di rumah dengan teratur.

Dr Stelzer-Braid mengatakan agar rumah kita bersih, sebaiknya permukaan yang paling banyak disentuh dibersihkan dua kali sehari.

Cairan pembersih yang sudah dicampur air dan tambahan alkohol berkadar di atas 70 persen merupakan pembersih yang bagus.

Bagaimana bila ada yang sakit?

  • Karantina anggota keluarga selama 14 hari dan tingkatkan pembersihan.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bila ada anggota keluarga yang merasa tidak sehat, Professor Mitchell mengatakan perlu membersihkan daerah yang biasa digunakan oleh yang sakit lebih seksama.

"Bersihkan bagian di kamar orang yang sakit lebih sering, gunakan cairan pembunuh kuman setelah mencuci tangan, dan bersihkan juga keran air," katanya.

Bila ada anggota keluarga yang menunjukkan gejala COVID-19, Dr Stelzer-Braid mengatakan mereka sebaiknya dikarantina di sebuah kamar dengan kamar mandi sendiri.

Kontak dengan anggota keluarga lain harus sangat jarang selama 14 hari dan bersih-bersih rumah harus dilakukan beberapa kali sehari.

Bila memungkinkan, pakaian dan sprei tempat tidur, yang diambil dengan sarung tangan dan masker bedah, harus dicuci lebih sering guna mengurangi kemungkinan adanya penularan.

"Juga menjadi kebiasaan baik agar udara segar bisa masuk ke dalam rumah, jadi buka jendela dan pintu." kata Dr Stelzer-Braid.

  • Pisahkan pakaian dan alat makan mereka.

Pakaian dan alat makan yang digunakan oleh mereka yang sakit juga bisa menyebarkan virus sehingga harus dipisahkan.

"Mesin pencuci piring bagus digunakan karena bisa membunuh virus. Tetapi kalau tidak punya, bersihkan dengan air panas, air sepanas mungkin." katanya.

A sign in front of empty shelves at a supermarket
Cairan pembersih tangan yang banyak dibeli tidaklah sepenuhnya efektif membuuh virus corona.

ABC Radio Adelaide: Spence Denny

Cara membersihkan juga penting

  • Ketika membersihkan permukaan, gerakkan tangan dengan membentuk huruf S bisa dilakukan lagi, dan pastikan semua permukaan dibersihkan.

Cara membersihkan juga menentukan apakah kita akan terkena virus atau tidak.

Gunakan sarung tangan sekali pakai.

Dr Stelzer-Braid mengatakan faktor kunci adalah jangan menunggu untuk menerapkan kebiasaan baik dalam melakukan bersih-bersih.

"Membersihkan sejak awal dan melakukan kegiatan rutin yang baik sangatlah penting."

"Bila penularan terjadi, kemungkinan akan terjadi dalam rumah tangga anda."

Meski cara-cara ini belum jadi jaminan terbebas dari infeksi, Dr Stelzer-Braid mengatakan hal ini bisa membuat virus kecil kemungkinannya masuk ke dalam rumah.

Lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada