Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Prajurit TNI dan Prajurit Australia Menggelar Latihan Tempur Bersama di Darwin

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan
Prajurit Angkatan Bersenjata Australia Lucy Andrew bersama Letnan Satu TNI AD Reskiawan mengikuti latihan gabungan Wirra Jaya di Darwin. (ABC News: Che Chorley)

Sebanyak 350 prajurit TNI AD dan Angkatan Bersenjata Australia melakukan latihan tempur gabungan di tengah kondisi suhu udara panas dan pandemi di wilayah utara Benua Kanguru.

Latihan Wirra Jaya digelar setiap tahun dan berlangsung selama tiga pekan, diadakan secara bergiliran di Australia dan Indonesia.

Baca Juga:

Latihan tahun merupakan yang ke-8 kalinya, melibatkan 200 prajurit TNI AD, yang sebelumnya telah menjalani karantina COVID-19 di Bladin Village di pinggiran Kota Darwin.

"Latihan kali ini sangat berbeda dibandingkan tahun lalu yang digelar secara virtual akibat COVID-19, ujar Komandan Pasukan 5RAR Mayor Gregory Sargeant.

"Latihan ini kami fokuskan umumnya pada latihan motorisasi dengan menggunakan Bushmaster Protected Mobility Vehicles (kendaraan tempur) namun juga melibatkan operasi urban, dengan melatih kemampuan dasar menembak dalam pertempuran," jelasnya.

Baca Juga:

Latihan dirancang untuk memberikan praktek operasi tempur bersama bagi prajurit kedua negara, sama dengan latihan yang diadakan Australia dengan prajurit marinir Amerika Serikat.

Komandan pasukan kedua belah pihak menyatakan penguatan hubungan antarprajurit menjadi fokus dalam latihan ini.

"Hal ini lebih penting daripada latihannya sendiri, agar bisa saling memahami dan mempercayai sebagai tetangga," ujar Mayor Gregory.

"Menjelang digelarnya latihan ini, kami telah menyiapkan para prajurit untuk berlatih Bahasa Indonesia agar bisa lebih sukses dalam latihan," tambahnya.

Prajurit kedua negara menyatakan kegiatan olahraga bersama cukup membantu dalam mengatasi hambatan-hambatan terkait bahasa.

"Pekan lalu kami bertanding bola melawan tim First Brigade (Australia). Tim TNI AD berhasil menang 2-1," kata Komandan Kontingen TNI AD Letkol Anggun Wuriyanto.

"Prajurit Australia sangat ramah dan sangat membantu kami, menganggap kami seperti keluarga sendiri," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Latihan Wirra Jaya memberikan kesempatan bagi prajurit TNI untuk menggunakan kendaraan tempur Australian Bushmaster.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Peter Dutton mengumumkan akan menyumbangkan 15 unit kendaraan tempur jenis ini ke Indonesia untuk misi menjaga perdamaian.

Mayor Gregory menjelaskan, latihan ini juga melibatkan operasi tempur di wilayah urban, berupa manuver dan penembakan ke sasaran-sasaran yang sengaja dibangun sebelumnya. 

Setelah kematian seorang prajurit Australia dalam latihan serupa di wilayah Top End empat tahun lalu, batalyon ini belum menggunakan kembali peluru tajam dalam latihan operasi tempur urban.

Dalam latihan Wirra Jaya peluru yang digunakan adalah peluru hampa.

"Kita perlu terlebih dahulu membangun kepercayaan sebelum melanjutkan latihan serius. Kami tidak akan menggunakan peluru tajam dalam latihan ini," ujar Mayor Gregory.

Dia juga mengatakan para prajurit yang ikut dalam latihan dikenai kebijakan terkait suhu panas akibat semakin meningkatnya suhu di wilayahj Darwin.

Selama latihn prajurit tidak diwajibkan mengenakan seragam tempur yang berat termasuk helm.

Latihan Wirra Jaya akan berkahir pada 3 November dalam upacara yang akan digelar di Robertson Barracks di Kota Darwin.

Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada