Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Pemerintah Australia Barat Jadi Sorotan karena Aturan yang Membingungkan Pelajar Internasional

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan
Pelajar internasional yang hendak masuk ke Australia diberikan batas waktu yang dinilai tidak adil. (AAP: Paul Miller)

Pemerintah Austalia Barat meminta pelajar internasional untuk mendarat di Australia paling lambat Sabtu (05/02) besok, jika mereka ingin masuk ke Australia Barat.

Ini menjadi saran yang membingungkan bagi pelajar internasional, karena kepala Pemerintahan Australia Barat, Premier Mark McGowan, sebelumnya mengumumkan jika pembukaan perbatasan negara bagiannya ditunda.

Baca Juga:

Tadinya pelajar internasional diperbolehkan masuk ke Australia Barat tanpa karantina setelah 5 Februari 2022.

Tapi larangan untuk masuk kembali diberlakukan karena belum tahu kapan perbatasan Australia akan dibuka kembali.

Pada tanggal 25 Januari, Pemerintah mengeluarkan arahan baru yang mengizinkan pelajar internasional masuk ke Australia Barat, jika mereka masuk melalui negara bagian, sudah divaksinasi dua kali, dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di tempat yang sesuai.

Baca Juga:

Seorang menteri senior di Australia Barat, Rita Saffioti, mengatakan perubahan terbaru diputuskan melalui konsultasi dengan pihak universitas, dan pelajar internasional yang akan masuk masih harus memenuhi persyaratan vaksinasi dan karantina.

"Saya rasa ada beberapa hal yang dilakukan oleh Menteri [Pendidikan] dan universitas," kata Rita.

Ia mengatakan pihaknya ingin memastikan pelajar yang sudah ada di Australia akan bisa memulai belajar mereka di universitas di Australia Barat.

Oposisi: batas waktu 'tidak adil'

Menteri pendidikan bayangan dari pihak oposisi, Peter Rundle, mengatakan dia dibanjiri pertanyaan dari sektor pendidikan internasional tentang aturan yang berubah.

"Apa yang muncul hari ini adalah perubahan demi perubahan" kata Peter.

"Mark McGowan tampaknya mengubah pikirannya, tapi dengan pemberitahuan yang terbatas tentang aturan bagi pelajar yang ingin datang ke Australia Barat untuk belajar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka memberikan tiga pilihan berbeda kepada pelajar internasional dalam waktu singkat."

Peter mengatakan baru Senin kemarin (31/01), mahasiswa dan universitas baru diberi tahu bahwa mereka bisa masuk pada 4 Februari tengah malam.

"Ini pemberitahuannya hanya beberapa hari [sebelum batas waktu]," katanya.

"Universitas kita kesulitan, mahasiswa kita kesulitan, mereka membutuhkan ratusan bahkan ribuan dolar untuk tiket pesawat, jika mereka bisa mendapatkan tiket dan memenuhi persyaratan masuk ke Australia Barat."

 "Mereka juga harus masuk melalui kota lain di Australia yang membuatnya semakin kompleks."

"Dalam perspektif saya, sektor pelajar internasional di Australia Barat berada dalam kekacauan dan kebingungan."

"Sektor pelajar internasional di Australia Barat bernilai sekitar AU$2 miliar (sekitar Rp20 triliun) dan [membuka] 12.000 lapangan pekerjaan ... itu tidak cukup baik."

Seorang juru bicara Pemerintah Australia Barat mengatakan batas waktu 5 Februari sejalan dengan apa yang diumumkan Premier Mark pada 25 Januari untuk siswa internasional yang kembali ke Australia Barat.

"Siswa, yang sudah berada di Australia [5 Februari], yang memenuhi semua persyaratan masuk untuk pelaku perjalanan yang sudah disetujui, dapat memasuki Australia Barat, asalkan mereka dikarantina di tempat yang sesuai selama 14 hari dan memenuhi semua persyaratan masuk lainnya, termasuk persyaratan vaksinasi dan melakukan tes," kata juru bicara dalam sebuah pernyataan.

Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan dalam bahasa Inggris

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada