Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo ABC

Indonesia Masih Jadi Destinasi Populer Wisatawan Australia

Reporter

Editor

ABC

image-gnews
Iklan

Pintu keberangkatan internasional di bandara Australia begitu sibuk sepanjang tahun lalu, dengan lebih banyak wisatawan bepergian ke luar dan dari Australia.

Biro Statistik Australia telah merilis angka kedatangan dan keberangkatan luar negeri untuk bulan November, memberi wawasan tentang tujuan berlibur warga Australia dan turis asal mana saja yang melakukan kunjungan ke Australia.

Baca Juga:

Sebanyak 10,5 juta warga Australia kembali dari liburan singkat di luar negeri sepanjang tahun sampai akhir bulan November -6,9 persen lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Selandia Baru menduduki puncak daftar tujuan, dengan lebih dari 1,4 juta turis Australia menuju negara tetangga mereka itu.

Destinasi terpopuler wisatawan Australia:

Baca Juga:

1.    Selandia Baru

2.    Indonesia

3.    AS

4.    Inggris

5.    Thailand

6.    China

7.    Singapura

8.    Jepang

9.    India

10. Fiji

Sumber: ABS seasonally-adjusted figures, year to November 2017

Indonesia tetap populer dengan 1,2 juta turis Australia melakukan perjalanan ke negara tetangganya ini, tapi turun hampir 3 persen dibandingkan jumlah selama 12 bulan sebelumnya.

Bandara Bali mengalami kekacauan akhir tahun 2017, dengan turis Australia berada di antara ratusan ribu penumpang yang penerbangannya terganggu karena Gunung Agung memuntahkan abu.

Warga Australia yang menuju ke China meningkat hampir 17 persen, sementara jumlah yang berkunjung ke Jepang meningkat sebesar 13,5 persen.

Beberapa tujuan yang lebih jauh juga mengalami pertumbuhan cepat, dengan jumlah warga Australia yang bepergian ke Kroasia melompat lebih dari 50 persen selama periode tersebut.

Turis China menjadi mayoritas pengunjung yang berlibur ke Australia.
Turis China menjadi mayoritas pengunjung yang berlibur ke Australia.

ABC News: Kristy Sexton-McGath

Turis China terus berdatangan

Sepanjang tahun, turis China menjadikan sebagian besar dari mereka menuju ke Australia untuk berlibur.

Jumlah pengunjung asal China naik 12,7 persen selama 12 bulan hingga November 2017, yakni mencapai 1,37 juta, di atas turis Selandia Baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara total, 8,8 juta wisatawan mengunjungi Australia sepanjang tahun lalu.

Darimana asal turis di Australia?

1.    China

2.    Selandia Baru

3.    AS

4.    Inggris

5.    Singapura

6.    Jepang

7.    Malaysia

8.    Korea Selatan

9.    India

10. Hong Kong

Sumber: ABS seasonally-adjusted figures, year to November 2017

Direktur utama ‘Tourism Australia’, John O'Sullivan, senang dengan meningkatnya jumlah wisatawan tersebut.

"Ini adalah satu jumlah yang solid, dengan pertumbuhan yang kuat dari pasar timur dan barat," katanya.

"Semua orang berbicara tentang China, dan untuk alasan yang bagus, tapi perlu dicatat jumlah yang sama mengesankannya dari Amerika Serikat."

Pengeluaran turis bagus untuk bisnis

Menurut kepala ekonom ‘CommSec’, Craig James, bisnis yang mengandalkan dolar dari para turis untuk mendorong keuntungan mereka "terdukung dengan baik" dalam iklim saat ini.

"Untuk penerbangan, bandara, akomodasi dan bisnis terkait perjalanan lainnya, lingkungan bisnis tetap menguntungkan," tulisnya.

O'Sullivan mengatakan, ‘Tourism Australia’ akan berusaha untuk menghitung keuntungan yang didapatkan industri dari penerbangan murah.

"Ini adalah pasar yang diuntungkan dari kapasitas penerbangan yang kuat dan tiket pesawat yang kompetitif, dan pastinya akan menjadi fokus besar bagi 2018," sebutnya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Lihat Artikelnya di Australia Plus

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada