Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bogor - Atap Sekolah Dasar Negeri Kotabatu 08, Ciomas, Kabupaten Bogor, ambruk sejak tiga bulan lalu. Namun hingga kini belum ada langkah-langkah perbaikan. Akibatnya aktifitas belajar mengajar para siswa menjadi terganggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Sekolah SDN Kotabatu 08 Agus Apendi mengatakan, bangunan sekolah sudah cukup tua. Atap dua ruang kelas ambruk pada Mei 2018. “Kejadiannya tiba-tiba,” kata Agus, Senin 23 Juli 2018. “beruntung tidak ada korban karena saat itu ruang kelas sudah kosong.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Agus tidak kuasa untuk mengatasi masalah itu. Sebab angaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak cukup untuk menutup biaya perbaikan. Dalam setahun sekolah hanya menerima dana BOS Rp 800 ribu per siswa. “Yang bisa kami usahakan adalah proses belajar mengajar siswa terus berjalan,” kata Agus.
Dari tiga ruang kelas yang tersisa, hanya satu kelas yang digunakan untuk belajar. “Hanya digunakan untuk kelas I total ada 80 siswa,” kata Agus. “Kami bagi dua, 40 siswa pagi dan 40 lagi siang.”
Sedangkan untuk murid kelas II hinga VI terpaksa menumpang di tiga sekolah yaitu SDN Kotabatu 04, 05 dan 09. “Karena di sini hanya ada 7 ruang kelas, setelah kejadian ini 4 kelas terpaksa tidak digunakan, dua ambruk, dua lagi beresiko karena sudah rusak juga,” kata Agus.
Menurut Agus, kerusakan akibat atap sekolah yang ambruk itu sudah disampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. “Saya dapat info katanya awal juli sedang proses lelang, tapi sampai saat ini belum juga ada kegiatan, ya kita masih menunggu,” kata Agus.