Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

<font face=arial size=1 color=#FFCC00><B>Kaledoskop 2009 </B></font><BR />Obituari

21 Desember 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

W.S. Rendra
7 November 1935-6 Agustus 2009

Di kelimun orang, berbaris-baris, bahkan berjejal-jejal, seperti menunggu rombongan karnaval lewat, Rendra pergi. Semua takzim dengan doa yang tak putus. ”Saya sangat bahagia,” Rendra mengucapkan kata akhirnya kepada Ken Zuraida, istrinya.

Willibrordus Surendra Broto Rendra, nama lengkap Rendra, berpulang di usia 74 tahun karena penyakit jantung koroner, pada Kamis malam, 6 Agustus. Ribuan orang menghadiri pemakamannya di rumahnya yang jembar di Cipayung, Citayam, Depok.

Rendra mencurahkan sebagian besar hidupnya untuk sastra dan teater. Ia penyair yang tangguh dalam teknik lisan dan sangat peka pada pengaruh bunyi. Ia menggeser dunia kesenimanan dari posisinya yang pinggiran ke tengah gelanggang. Ia seniman yang paling banyak berurusan dengan pencekalan pemerintah.

Lewat Bengkel Teater yang ia dirikan pada 1967, Rendra mementaskan Oedipus Sang Raja, tampil maraton lebih dari tujuh jam pada Panembahan Reso, dan yang paling eksperimental: Bip Bop. Goenawan Mohamad menamainya ”teater mini kata”. Arifin C. Noer menyebutnya ”teater primitif yang membebaskan diri dari tirani kesusastraan”.

foto: TEMPO/Dimas Aryo, Panca Syurkani

Omar Dani
23 Januari 1924-24 Juli 2009

- Hanya lantaran menyatakan dukungan kepada Soekarno lewat RRI, ia dituding terlibat Gerakan 30 September.

- Dipenjarakan pada 25 Desember 1966, bebas 29 tahun kemudian.

- Salah satu Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara termuda dalam sejarah: 38 tahun. Dalam kepemimpinannya, AURI memodernisasi pesawat tempurnya.

foto: TEMPO/ Yosep Arkian

Joesoef Isak
15 Juli 1928-15 Agustus 2009

- Dipenjarakan tanpa diadili pasca-1 Oktober 1965, bebas pada 1977.

- Menjadi Pemimpin Redaksi Merdeka, 1959, dengan persetujuan Soekarno.

- Bersama Hasjim Rahman dan Pramoedya Ananta Toer mendirikan penerbitan Hasta Mitra pada 1980. Buku-buku Pram terbitan Hasta dicekal kejaksaan.

foto: TEMPO/Bismo Agung

Angky Camaro
16 Maret 1949-22 Juni 2009

- Bergelut dengan mobil hampir sepanjang hayatnya. Nama Camaro ia ambil dari sebuah merek mobil terkenal.

- Alumnus Aeronautical Engineering, Jerman, pernah bekerja di pabrik mobil VW.

- Bersama Subronto Laras membangun Indomobil.

- Direktur di PT Indofood Sukses Makmur Tbk., 20 Juni 2008.

foto: TEMPO/Nickmatulhuda

Ismail Suny
7 Agustus 1929-20 April 2009

- Dikenal tak pernah takut melontarkan kritik. Di zaman Orde Baru mengusulkan amendemen untuk mencegah orang menjadi presiden selama-lamanya.

- Ditangkap pada April 1978, tanpa pengadilan, dan dipenjarakan selama setahun.

- Doktor ilmu hukum tata negara dari Universitas Indonesia, 1963, dan Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi 1992-1997.

foto: TEMPO/Purwanta BS

Ucok AKA
1940-2 Desember 2009

- Bersama AKA, kelompok musik rock asal Surabaya yang didirikan pada 1967, Andalas Datoe Oloan Harahap alias Ucok tak berhenti pada musik.

- Di atas panggung, ia menampilkan drama: suasana horor dan sedikit sadisme. Ia menghirup darah kelinci, menyanyi di dalam peti mati, memanjat atap gedung pertunjukan, menyanyi dan berteriak dengan kepala di bawah dan kaki diikat ke atas, dan banyak lagi.

foto: TEMPO/Nickmatulhuda

Ellya Khadam
23 Oktober 1932-2 November 2009

- Identik dengan tembang Boneka dari India. Lagu itu diciptakan Ellya, yang terlahir dengan nama Siti Alya Husnah, pada 1957.

- Lagu ini monumental karena sejak saat itu elemen bunyi serupa tabla menjadi bagian tak terpisahkan dari musik yang pada awal 1970-an dikenal sebagai dangdut.

foto: TEMPO/Santirta M.

Sapto Rahardjo
16 Februari 1955-27 Februari 2009

- Ia berjuang mempopulerkan gamelan di dunia internasional. Kelompok yang ia bina tersebar di 35 negara.

- Pada 1995, Sapto menggelar Yogyakarta Gamelan Festival.

- Beberapa tahun terakhir, Sapto berhasil menarik minat anak muda dengan menggelar Gamelan Gaul. Ia membuat program gamelan digital, yang kini dipasang di Taman Pintar Yogyakarta.

foto: TEMPO/Heru C.N.

Mbah Surip
5 Mei 1957-4 Agustus 2009

- Hanya dengan sebuah tembang, Tak Gendong, Urip Achmad Riyanto atau Mbah Surip meraup popularitas pada tahun ini.

- Ia bergabung dengan komunitas seniman Bulungan dan Taman Ismail Marzuki sejak 1970-an.

foto: tempo/gunawan wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus