Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan seniman yang tergabung dalam Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (FSPTIM) mempertanyakan keberadaan kolam renang yang ada di Gedung Panjang Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Keberadaan kolam renang itu baru mereka ketahui seusai meninjau proses pembangunan proyek revitalisasi TIM yang diketahui tengah memasuki tahap finalisasi. Kolam renang itu berada di Gedung Panjang yang diperuntukkan sebagai wisma.
Seniman heran ada kolam renang di TIM
"Agak aneh juga itu di atas ada kolam renang. Saya dari awal enggak paham, dan tidak tahu secara persis ada kolam remang, tapi ya untuk para penginap juga lah. Saya harap kolam remang bukan untuk borjuis yang tidak ada urusannya dengan TIM," kata Koordinator Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (FSPTIM), Tatan Daniel, Jumat, 27 Mei 2022.
Revitalisasi TIM telah sesuai keinginan seniman
Secara umum, Tatan mengakui, hasil pembangunan proyek revitalisasi oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ini telah sesuai dengan pembicaraan awal bersama para seniman beberapa waktu lalu. Kata dia, yang terpenting komitmen Gedung Panjang hanya difungsikan sebagai wisma, bukan hotel berbintang sudah terpenuhi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Memang fungsinya yang jelas tidak lagi seperti hotel bintang 4 atau 5 itu hotel butik lah minimalis. Cuma kami berharap fungsinya itu benar-benar untuk seniman, tidak untuk masyarakat umum yang terbuka," ucap dia.
Gedung Panjang ada 134 kamar difungsikan sebagai wisma
Di Gedung Panjang ini, diketahui terdapat 134 kamar yang diperuntukkan sebagai wisma. Tiap kamar terdiri dari 2 sampai 4 bunk bed yang bertingkat dua. Namun, di setiap lantainya dari 15 lantai gedung itu ada 2 kamar tipe suite room. Selain itu ada juga perpustakaan, arsip, tempat pertunjukkan, dan ruang multifungsi.
"Ruangannya ada ruang rapat, konferensi, ruang acara, ruang diskusi di kawasan penginapan ini. Belum ada penjelasan sih tapi untuk ruang terbuka yang seperti ruang seni komunal itu yang di teras bisa difungsikan betul-betul untuk kesenian juga," ucap Tatan.
Tiga fase proses revitalisasi TIM
Pada awal tahun ini, Manajer Proyek Kontrol dan Komunikasi Revitalisasi TIM Adriani mengatakan proses revitalisasi Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat sudah mencapai 99 persen atau hampir rampung. Adriani mengatakan, pembangunan TIM terbagi menjadi tiga tahap dan ketiga-tiganya hampir rampung.
"Jadi pembangunan di TIM ini dibagi-bagi gedung, jadi tahap pertama itu gedung panjang yang di belakang, terus Masjid Amir Hamzah yang di belakang, dan gedung parkir yang di depan," ujar Adriani saat dihubungi, Jumat, 21 Januari 2022.
Untuk tahap kedua, Adriani mengatakan pembangunan mencakup Graha Bakti Budaya (GBB), Planetarium, Teater Halaman, dan pemugaran beberapa gedung. Lalu tahap ketiga, mencakup pembangunan interior dan spesial lighting.
"Lalu ada peralatan di gedung panjang yang berupa perpustakaan dan Wisma Seni juga," kata Adriani.
Revitalisasi TIM membangun gedung perpustakaan
Ia menjelaskan, perbedaan mencolok Taman Ismail Marzuki dibanding sebelum revitalisasi ada pada gedung perpustakaan dan Wisma Seni yang dibangun dari nol. Wisma Seni nantinya bakal berfungsi sebagai co-working space dan perpustakaan bakal difungsikan sebagai pusat arsip sastra H.B Jassin.
Selain itu, semua kendaraan yang masuk ke dalam TIM bakal parkir di dalam basement sehingga jumlah ruang terbuka hijau di TIM bakal bertambah 12 persen atau 24 persen dari total luas lahan.
"Jadi konsepnya sekarang pengennya konsepnya adalah ruang hijau dan ruang terbuka publik yang bisa tempat jalan," kata Adriani.