Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

2025 Bundaran HI Tenggelam, Prasetyo: Itu Gunanya Reklamasi

DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi sependapat dengan Prabowo Subianto Bundaran HI tenggelam pada 2025 sehingga perlu ada reklamasi.

23 November 2018 | 07.00 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam Pembekalan Relawan Prabowo-Sandi di Istora Senayan, Jakarta, 22 November 2018. Pasangan Calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar pembekalan relawan dengan tema Bergerak Menjemput Kemenangan yang berisi tentang langkah-langkah dan strategi bagi relawan untuk menjaring suara masyarakat, dengan dihadiri sekitar 3000-an orang relawan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Calon Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam Pembekalan Relawan Prabowo-Sandi di Istora Senayan, Jakarta, 22 November 2018. Pasangan Calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar pembekalan relawan dengan tema Bergerak Menjemput Kemenangan yang berisi tentang langkah-langkah dan strategi bagi relawan untuk menjaring suara masyarakat, dengan dihadiri sekitar 3000-an orang relawan. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta Prasetio Edi Marsudi sependapat dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengatakan data Persatuan Bangsa-Bangsa menyebut Bundaran HI akan tenggelam pada 2025. Menurut Prasetio, untuk mengantisipasi banjir, salah satunya dengan cara reklamasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Itulah gunanya yang namanya reklamasi, larinya ke situ. Kalau analisa kami, 2031 penurunan tanah menggenang ke daerah Kota, Istana, tapi nggak sampe seperti yang dikatakn Pak Prabowo," ujar Prasetio di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Kamis, 22 November 2018. 

Prasetio juga sepakat dengan cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mencegah Jakarta tenggelam dengan membangun tanggul rasaksa atau NCICD di pantai Jakarta.

Menurut dia, rencana pembuatan tanggul itu tinggal dipercantik. "Pembangunan tanggul harus jalan, enggak ada yang haram, yang haram kalau terjadi suap (dalam pembangunan)," ujar  Prasetio. 

Pernyataan Prabowo soal permukaan air laut akan mencapai Bundaran HI pada 2025 menghebohkan masyarakat. Prabowo mengatakan data tersebut ia kutip dari United Nation atau Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). 

"United Nations memprediksi bahwa air dari Tanjung Priok pada 2025 akan sampai di Grand Hyatt, di Kempinski, di Bundaran HI," kata Prabowo saat berpidato dalam acara Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu, 21 November 2018.

Menurut Prabowo, air Laut Jakarta meningkat 5 sentimeter setiap tahunnya. Dia lantas menyinggung adanya ribuan masyarakat yang tinggal di atas air di Jakarta Utara.

Prabowo menyebut kondisi itu menyedihkan lantaran kawasan itu berjarak satu jam saja dari Istana Negara. "Ribuan orang yang tinggal di Tanjung Priok tinggal di atas air. Ruang tamu mereka terisi air," ujar Prabowo.

Anies Baswedan tak menampik bahwa permukaan air di Jakarta, khususnya di bagian utara, terus mengalami penurunan. Oleh sebab itu, ia mengatakan telah melakukan beberapa langkah antisipasi agar permukaan tanah tak menjadi di bawah air.

Selain membangun bendungan rasaksa, Anies Baswedan akan memasifkan program drainase vertikal. Dengan sistem itu, air hujan yang turun akan segera masuk ke dalam tanah dan menahan penurunan tanah, sehingga kelak kawasan seperti Bundaran HI tidak tenggelam

Soal penyedotan air di bawah tanah, Prasetio mengatakan, hal itu juga berimbas terhadap penurunan permukaan tanah. Namun, menurut dia saat ini volume penyedotan itu masih kecil. "Tapi kalau pembangunan hotel apartemen, itu nyedotnya gede banget," kata Prasetio. 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus