Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Stroke merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di dunia. Penyakit ini biasanya dimulai dengan rasa lemas atau mati rasa yang tiba-tiba pada satu sisi tubuh diikuti dengan kesulitan dalam melihat, berbicara atau kehilangan koordinasi dalam tubuh.
"Stroke dapat terjadi baik karena suplai darah ke otak yang terbatas atau pecahnya pembuluh darah yang mengakibatkan kematian sel-sel otak. Untuk mencegah stroke, pilihan gaya hidup sehat bisa sangat membantu,” kata Jeyaraj Pandian, Wakil Presiden Asosiasi Stroke India (ISA) yang berada di bawah World Stroke Organization, seperti dikutip Indian Express, Minggu, 30 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut adalah 5 langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko stroke, seperti yang disarankan oleh para ahli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Mengobati hipertensi
Faktor risiko nomor satu untuk stroke adalah hipertensi. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, menyebabkannya menyempit, bocor atau pecah. Pemantauan dan pengelolaan tekanan darah tinggi secara teratur diperlukan untuk mencegah stroke.
2. Kelola diabetes
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan gumpalan, sehingga meningkatkan kemungkinan stroke. Oleh karena itu, memastikan kadar gula darah yang optimal merupakan aspek penting untuk mencegah stroke bagi mereka yang menderita diabetes.
3. Makan yang sehat
Memastikan diet sehat yang terdiri dari buah-buahan dan sayuran segar adalah praktik yang sangat efektif untuk mencegah stroke. Diet seimbang dengan makanan yang rendah sodium, lemak jenuh dan lemak trans, dan tinggi serat dapat membantu menurunkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang keduanya diketahui meningkatkan risiko stroke.
Tetap aktif secara fisik dan berolahraga secara teratur sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Selain itu, olahraga teratur dapat membantu seseorang menurunkan berat badan, mengatur tekanan darah, dan menurunkan kadar kolesterol, sehingga mengurangi kemungkinan terkena stroke.
4. Tidak merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko stroke karena mengentalkan darah dan menyebabkan risiko penggumpalan darah yang lebih tinggi. Dengan demikian, berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko stroke secara signifikan.
5. Mengenali tanda
Saat terjadi stroke, ingatlah singkatan FAST untuk mengenali gejalanya agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat di waktu yang tepat.
FAST terdiri dari F: Facial drooping (wajah terkulai), A: Arm Weakness (tangan lemah), S: Speech difficulty (sulit bicara), dan T: Time (waktu untuk meminta bantuan medis).
“Waktu sangat penting karena seseorang perlu bertindak dalam periode emas 4,5 jam sejak timbulnya gejala dan mencapai pusat siap stroke dengan CT scan dan dokter/ahli saraf. Perawatan yang diterima dalam periode emas dapat membantu menghindari kehilangan nyawa dan kecacatan," kata Jeyaraj Pandian.
Baca juga: 10 Penyebab Stroke yang Harus Dihindari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.