Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bangun tidur pagi hari dengan sakit tenggorokan bisa menjadi tanda pilek. Tapi, ada banyak kemungkinan penyebab sakit tenggorokan atau kering yang tidak ada hubungannya dengan sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sakit tenggorokan ketika bangun seringnya disebabkan post-nasal drip, yakni lendir kental dan lengket dari sinus yang menetes ke bagian belakang tenggorokan. Ini mungkin mengandung komponen inflamasi termasuk sel darah putih atau bakteri yang dapat mengiritasi tenggorokan, kata Omid Mehdizadeh, ahli THT dan laringologi di Santa Monica, California, Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, ada beberapa penyebab lain seperti berikut ini.
1. Alergi
Gatal dan bersin merupakan gejala pertama yang dipikirkan saat alergi, tapi alergi musiman juga dapat membuat tenggorokan sakit. Serbuk sari, debu, jamur atau bulu dapat memicu peradangan di saluran pernapasan, menyebabkan ketidaknyamanan tenggorokan, kata Mahdizadeh.
2. Iritasi lingkungan
Tanpa alergi pun, partikel yang melayang di udara dapat membuat orang sakit tenggorokan. Iritan seperti asap atau debu juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan. "Itu dapat memicu reaksi imunologi di hidung dan tenggorokan, yang biasanya menyebabkan peradangan dan peningkatan produksi lendir," Mahdizadeh menjelaskan.
3. Udara dingin dan kering
Kondisi yang sangat dingin atau kering dapat memicu tubuh untuk meningkatkan produksi lendir untuk menjaga saluran udara tetap lembap, kata Mahdizadeh. Ketika lendir ekstra itu mulai turun ke tenggorokan, muncullah rasa tidak nyaman.
4. Refluks asam
Refluks dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan nyeri, suara serak atau batuk kering, menurut Klinik Cleveland. Karena refluks asam cenderung lebih buruk di malam hari, jadi rasa tidak nyaman bisa lebih terasa saat bangun tidur di pagi hari.
5. Cedera pita suara
Mengeluarkan suara terlalu lama atau terlalu keras dapat membuat pita suara tegang, bahkan bengkak dan iritasi, kata Mahdizadeh. Akibatnya, orang mungkin terdengar serak (atau kehilangan suara sama sekali) dan mengalami sakit tenggorokan.
6. Septum berbelok
Terkadang septum atau tulang rawan yang memisahkan lubang hidung menyimpang. Kadang-kadang ini bisa menyebabkan kemacetan dan peningkatan produksi lendir, yang berpotensi mengiritasi tenggorokan, kata Mahdizadeh.
Septum yang menyimpang juga dapat menyebabkan sakit kepala atau nyeri wajah, pernapasan yang bising atau mimisan, menurut Klinik Cleveland.
7. Penyakit serius
Dalam kasus yang jarang terjadi, sakit tenggorokan yang terus-menerus bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius seperti kanker tenggorokan atau HIV. Biasanya masalah ini disertai dengan gejala lain seperti kesulitan menelan, benjolan di leher, lendir berdarah atau gejala seperti flu, menurut Mayo Clinic.
Baca juga:
Cara Sederhana Menangani Sakit Tenggorokan, Awali dengan Minum Air Putih
LIVESTRONG