Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Seluruh mahasiswa Papua yang saat ini berdomisili di Jabodetabek menyatakan akan kembali ke kampung halamannya dan akan melanjutkan kuliah di bumi Cendrawasih. Sekretaris Umum II Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Albert Mungguar, mengungkap itu pada Jumat 1 September 2019.
Menurut Albert, saat ini sudah 600 hingga 700 mahasiswa yang pulang ke Papua. "Sisanya sedang mengurus untuk kepulangan," kata dia sambil menerangkan total mahasiswa Papua di wilayah Jabodetabek mencapai 6000 orang. "Ditargetkan sampai bulan besok kawan-kawan sudah pulang semua," kata dia lagi.
Albert mengatakan, mahasiswa yang sudah pulang bertekad tidak akan kembali ke Jabodetabek. Sebaliknya, melanjutkan kuliah di Papua. Untuk rencananya tersebut, para mahasiswa itu disebutkannya sedang membuat posko untuk membicarakannya lebih lanjut.
Bukan hanya di Jabodetabek, menurut Albert, sudah hampir 3000 mahasiswa dari Jawa dan Bali yang pulang ke Papua. "Jumlah pemulangan terus terjadi, sampai Sumatera dan Kalimantan," kata Albert.
Alasannya, dikatakan Albert, seluruh mahasiswa Papua sudah tidak nyaman akibat tindakan teror dan intimidasi yang belakangan kerap dialami. Dia juga menuding ke penangkapan-penangkapan kasus makar.
Seperti diketahui, gejolak terjadi setelah peristiwa penyerbuan polisi ke asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, pada 17 Agustus lalu. Saat itu polisi berusaha mencari konfirmasi atas kabar peristiwa bendera merah putih dibuang ke selokan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini