Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Puisi, di tangan Afrizal Malna, sejenis permainan bahasa dan logika yang asyik. Ia konsisten memberikan suara pada benda-benda dan menyediakan ruang percakapan pada organ tubuh. Keteguhan ini bukan berarti ia terus membiarkan bahasa terjerembap ke dalam lorong gelap. Simbol-simbol dan bahasa puisi Afrizal justru memberikan ruang bagi tumbuhnya proses semiotika dalam diri pembaca.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo